Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

RS Wisma Atlet Saat Ini Merawat 659 Pasien, 626 Orang Positif Covid-19 dan 33 Orang Berstatus PDP

Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, saat ini merawat 626 pasien positif Covid-19.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
zoom-in RS Wisma Atlet Saat Ini Merawat 659 Pasien, 626 Orang Positif Covid-19 dan 33 Orang Berstatus PDP
WARTA KOTA/WARTA KOTA/Nur Ichsan
KESIBUKAN DI WISMA ATLET- Ambulance hilir mudik memasuki Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta membawa pasien Covid-19, Kamis (26/3/2020). WARTA KOTA/Nur Ichsan 

Dari jumlah tersebut, Yuri mengatakan sebanyak 7.637 pasien dinyatakan sembuh setelah terjadi penambahan sebanyak 329 pasien.

"Sementara jumlah yang meninggal dunia menjadi 1.641 orang setelah penambahan sebanyak 28 orang," pungkasnya.

Seperti diketahui, pada Minggu (31/5/2020) kemarin, kasus positif total ada sebanyak 26.473 kasus.

Baca: Mahfud MD: Kita Harus Move On

Sementara, jumlah pasien sudah sembuh bertambah menjadi 7.308.

Adapun total pasien meninggal dunia sebanyak 1.613 orang.

Mengenal New Normal Beserta Panduan Pencegahan Covid-19 di Tempat Kerja

Berikut penjelasan mengenai new normal, beserta panduan pencegahan Covid-19 di tempat kerja.

BERITA REKOMENDASI

Istilah new normal kini sudah tak asing didengar oleh masyakat.

Menurut Psikolog Yuli Budirahayu ketika dihubungi oleh Tribunnews, new normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan menerapkan protokol kesehatan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Jika new normal diterapkan maka seseorang nantinya akan mengadopsi perilaku hidup berbeda agar menekan risiko penularan virus.

Baca: Butuh Solidaritas dan Kepatuhan Warga untuk Hadapi new normal Pandemi Covid-19

Baca: Bersiap untuk New Normal, Kemenpora Susun Protokol Untuk Olahraga Indonesia

"Ya melakukan perilaku hidup berbeda dari biasanya, seperti bekerja tetapi dari rumah (work from home), saat keluar rumah menggunakan masker, selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan lain sebagainya," kata Yuli.

Kehidupan yang dijalani masyarakat akan berubah, entah itu dari berbagai aspek baik ekonomi, sosial, spiritual, kesehatan, dan bahkan psikologisnya.


"Sebelumnya, masyarakat perlu diberikan psikoedukasi atau pemahaman mengenai pengertian hal tersebut agar bisa menambah wawasan mereka," ungkap Yuli.

Hal tersebut bertujuan apabila diterapkan di masyarakat, mereka lebih bisa menerima dan menjalani aktivitas seperti biasa.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas