Menristek: Indonesia Tidak Ingin Tergantung Vaksin Corona Negara Lain
Bambang Brodjonegoro mengatakan pihaknya saat itu terus berupaya untuk menemukan vaksin untuk virus corona.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi Indonesia dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan pihaknya saat itu terus berupaya untuk menemukan vaksin untuk virus corona.
Bambang mengatakan pemerintah tidak ingin bergantung pada vaksin corona yang dikembangkan negara lain.
"Indonesia sendiri pun tidak ingin tergantung kepada vaksin yang dikembangkan di luar," ujar Bambang saat diskusi webinar, Selasa (2/6/2020).
Dirinya mengungkapkan bahwa pihaknya masih mengembangkan vaksin yang cocok untuk jenis virus corona di Indonesia.
Baca: Virus Corona Ditemukan dalam Sperma Pasien Positif Covid-19, Bisa Menular Lewat Hubungan Seks?
"Kita juga bekerja untuk mengembangkan vaksin yang kita harapkan cocok untuk virus yang beredar di Indonesia atau yang local transmition," ucap Bambang.
Menurut Bambang, vaksin kemungkinan akan ditemukan pada cepat akhir tahun ini. Namun penemuan tersebut baru pada bibit vaksinnya atau prototype.
Baca: Tak Ingin Ada Lagi Presiden yang Diberhentikan, Refly Harun: Kecuali Memenuhi Syarat Impeachment
Produksi massal vaksin corona kemungkinan besar baru diproduksi massal pada 2021 mendatang.
"Produksi massal berikut imunisasinya barangkali baru bisa kita rasakan tahun 2021 ya," kata Bambang.
Update kasus corona di Indonesia
emerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kembali melaporkan penambahan jumlah pasien positif corona di Indonesia, Selasa (2/6/2020).
Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan terjadi penambahan sekitar 600 pasien positif corona.
"Covid-19 terkonfirmasi sebanyak 609 orang sehingga total kasus positif menjadi sebanyak 27.549 orang," ujar Achmad Yurianto dalam siaran BNPB, Jakarta, Selasa (2/6/2020).
Baca: 8 Fakta Virus Ebola, Berasal dari Hewan Liar dan Menular dari Manusia ke Manusia
Dari jumlah tersebut, Achmad Yurianto mengatakan sebanyak 7.935 pasien dinyatakan sembuh setelah terjadi penambahan sebanyak 298 pasien.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.