Achmad Yurianto: Apapun Zonasi Warna Wilayah Kita, Patuhi Protokol Kesehatan
Achmad Yurianto mengimbau masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan di manapun ia berada.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto mengimbau masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan di manapun ia berada.
Menurut Yuri, selama vaksin belum ditemukan, hanya itulah yang dapat dilakukan agar terhindar dari penularan Covid-19.
Ia pun berhadap kepatuhan dalam melaksanakan protokol kesehatan bisa menjadi kesadaran yang dilakukan secara kolektif oleh masyarakat dengan berbasis keluarga.
Hal itu Yuri sampaikan dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube BNPB, Kamis (4/6/2020).
Baca: Pasien Positif Covid-19 di Kalimantan Selatan Naik 109 Kasus, Yurianto: Ada Kontak Erat di 2 Pasar
"Mematuhi protokol kesehatan tidak harus menunggu wilayah domisili kita menjadi zona kuning, tidak harus menunggu wilayah zona kita menjadi oranye, dan tidak perlu menunggu wilayah kita menjadi zona merah."
"Sejak sekarang, di manapun kita berada, apapun zonasi warna wilayah tinggal kita, patuhi protokol kesehatan," kata Yuri, Kamis sore.
"Hanya ini yang bisa kita lakukan kalau ingin selamat dari tertular Covid-19. Kami berharap kesadaran ini menjadi kesadaran kolektif yang tentunya harus berbasis pada keluarga," sambungnya.
Yuri pun kembali mengingatkan masyarakat untuk senantiasa mengenakan masker saat keluar rumah sebagai bentuk kesadarannya.
Begitu pula dengan kepatuhan menjaga jarak hingga mencuci tangan, Yuri berharap masyarakat menerapkannya bukan sekadar karena diperintah atau diawasi.
Baca: Achmad Yurianto Ajak Masyarakat Terapkan Protokol Corona Atas Kesadaran Sendiri Bukan Karena Diawasi
"Jadi, gunakan masker bukan karena diperintah, mencuci tangan bukan karena diawasi, menjaga jarak bukan karena memang diperintah."
"Jadikan ini sebuah kesadaran kita tanpa diperintah, tanpa diawasi, karena ini kebutuhan bagi kita untuk tetap sehat.:
"Kalau kita sehat, keluarga kita juga sehat," kata Yuri.
Sementara itu, Yuri juga menyampaikan bahwa sampai saat ini vaksin Covid-19 memang belum ditemukan.
Oleh karena itu, menurut Yuri, seluruh bangsa di dunia pun kini mengubah perilaku agar aman dari Covid-19.
"Kita bersama seluruh bangsa di dunia melakukan hal yang sama yaitu bagaimana kemudian harus mengubah perilaku kita agar aman dari tertular Covid-19," ujarnya.
Baca: PSSB DKI Diperpanjang, Ibadah Berjamaah di Masjid Diperbolehkan dengan Mengikuti Protokol
Keluarga Dapat Melakukan Perubahan Secara Fundamental
Sementara itu, Yuri mengatakan, yang dapat melakukan perubahan secara fundamental adalah keluarga.
Menurutnya, peran keluarga sangat dibutuhkan untuk dapat mengubah perilaku masyarakat menjadi aman dari Covid-19.
"Agent of change yang bisa melakukan perubahan secara fundamental ini adalah keluarga."
"Peran keluarga, kepala keluarga, ibu, ayah, sangat-sangat penting untuk mengedukasi dan memberikan keteladanan pada anak-anak kita agar tidak tertular," kata Yuri.
Yuri mengatakan, saat ini orang-orang yang memakai masker saat keluar rumah sudah tidak menjadi pemandangan yang aneh.
Menurutnya, masyarakat yang keluar rumah tanpa menggunakan masker justru akan menjadi perhatian banyak orang.
"Inilah perubahan-perubahan yang kita inginkan, inilah tata kehidupan baru yang sebenarnya ingin kita ciptakan sehingga mentaati dengan disiplin dan melaksanakannya protokol kesehatan itu bentuk konkrit dari upaya untuk mencegah tertular Covid-19," lanjut Yuri.
"Harapan kita, ini bisa membudaya," sambungnya.
Baca: Jokowi Apresiasi Target Uji Spesimen Covid-19 10.000 Per Hari Terlampaui
Baca: PSBB di Jakarta Diperpanjang, Mulai Besok Rumah Ibadah Diperbolehkan Lakukan Ibadah Rutin
Yuri menambahkan, dari total kasus positif tersebut, terdapat tambahan 23 pasien positif Corona yang meninggal dunia.
Total kasus kematian akibat Covid-19 kini telah mencapai 1.721 pasien.
Kabar baiknya, terdapat 486 pasien dinyatakan sembuh.
Sehingga, total pasien sembuh bertambah menjadi 8.892 orang.
Sebelumnya, total kasus positif Covid-19 di Indonesia berjumlah 28.233 per 3 Juni 2020.
Sementara itu, total terdapat 8.406 pasien yang dinyatakan sembuh dan 1.698 pasien meninggal dunia.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.