PBNU Minta Rumah Ibadah Dibuka Saat New Normal
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud meminta pemerintah membuka rumah ibadah saat penerapan kenormalan baru atau new normal.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud meminta pemerintah membuka rumah ibadah saat penerapan kenormalan baru atau new normal.
Dirinya menilai pemerintah perlu memperhatikan aspek rohaniah dalam menetapkan kebijakan yang terkait dengan pandemi corona.
"Jadi kalau mall dibuka, sudah mulai new normal maka gereja, pura, masjid, dan semuanya itu juga sama," ujar Marsudi dalam dialog antar tokoh beragama melalui saluran daring, Senin (8/6/2020).
Baca: Aksi Striker Kawakan Bhayangkara FC Jadi Kiper Dadakan: Blok Tendangan Lee Yoo-joon dan Sani Rizki
Terkait teknis penerapan protokol kesehatan, Marsudi menilai hal tersebut dapat dibicarakan antara pemerintah daerah dan pemuka agama.
Penerapan protokol kesehatan sangat penting untuk mencegah penyebaran virus corona di rumah ibadah.
"Tinggal protokolnya itulah yang harus dipikirkan bersama-sama pada daerah yang akan membuka new normal," kata Marsudi.
Baca: Terbongkarnya Rahasia Membuat Tempe Goreng Jadi Makin Renyah, Cuma Butuh Dua Langkah!
Seperti diketahui, Menteri Agama Fachrul Razi mengeluarkan surat edaran nomor 15 Tahun 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Kegiatan Keagamaan di Rumah Ibadah Dalam Mewujudkan Masyarakat Produktif dan Aman Covid di Masa Pandemi untuk mengatur kegiatan keagamaan di masa kenormalan baru atau new normal.
Mengenal New Normal Beserta Panduan Pencegahan Covid-19 di Tempat Kerja
Berikut penjelasan mengenai new normal, beserta panduan pencegahan Covid-19 di tempat kerja.
Istilah new normal kini sudah tak asing didengar oleh masyakat.
Menurut Psikolog Yuli Budirahayu ketika dihubungi oleh Tribunnews, new normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan menerapkan protokol kesehatan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.
Jika new normal diterapkan maka seseorang nantinya akan mengadopsi perilaku hidup berbeda agar menekan risiko penularan virus.
Baca: Butuh Solidaritas dan Kepatuhan Warga untuk Hadapi new normal Pandemi Covid-19
Baca: Bersiap untuk New Normal, Kemenpora Susun Protokol Untuk Olahraga Indonesia
"Ya melakukan perilaku hidup berbeda dari biasanya, seperti bekerja tetapi dari rumah (work from home), saat keluar rumah menggunakan masker, selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan lain sebagainya," kata Yuli.