Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa yang Membuat Indonesia Kembali Laporkan Kasus Harian Tertinggi? Ini Kata Jubir Achmad Yurianto

Achmad Yurianto mengatakan penambahan kasus corona yang cukup signifikan ini merupakan buah dari upaya contact tracing yang dilakukan.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Apa yang Membuat Indonesia Kembali Laporkan Kasus Harian Tertinggi? Ini Kata Jubir Achmad Yurianto
BNPB
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Selasa (9/6/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus covid-19 di Indonesia kembali mencatatakan laporan harian tertinggi dengan tambahan 1.241 kasus positif pada Rabu (10/6/2020).

Penambahan kasus dalam laporan harian ini menjadi angka tertinggi melewati kasus tertinggi yang dilaporkan sehari sebelumnya pada Selasa (9/6/2020) yakni berjumlah 1.043 kasus saat itu.

Dengan penambahan 1.241 kasus baru, kini kasus positif di Indonesia menjadi 34.316 dari sebelumnya 33.076 kasus positif.

Selain penambahan kasus positif yang cukup tinggi, kasus sembuh juga dilaporkan mengalami penambahan signifikan sebanyak 715 pasien yang sembuh.

Jumlah korban meninggal dunia akibat virus corona bertambah 36 kasus, sehingga total kasus kematian menjadi 1.959 kasus dari sebelumnya 1.923 kasus.

Per Rabu (10/6/2020), jumlah kasus covid-19 ada sebanyak 34.316 dengan kasus sembuh 12.129 dan kematian sebanyak 1.959 kasus.

Baca: UPDATE Corona Global Rabu, 10 Juni 2020: Kasus di Amerika Tembus Lebih dari 2 Juta

Baca: 5 Provinsi Penambahan Terbanyak Kasus Corona di Indonesia, Laporan Tertinggi Selang Sehari

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan penambahan yang cukup signifikan ini merupakan buah dari upaya contact tracing yang dilakukan.

Berita Rekomendasi

Jumlah kasus positif hari ini, didominasi dari pemeriksaan spesimen yang dikirim dari puskesmas dan dinas kesehatan.

"Penambahan kasus positif ini, disebabkan karena tracing yang agresif dilakukan," kata Achamd Yurianto seperti disiarkan kanal YouTube BNPB.

"Sehingga bisa kita lihat bahwa sebagian besar penambahan kasus ini adalah spesimen yangh dikirim oleh puskesmas atau dinas kesehatan, tidak didominasi oleh spesimen yang dikirim oleh rumah sakit," terangnya.

Menurut Yuri, hal tersebut menunjukkan bahwa upaya tracing yang agresif mampu menangkap banyak kasus positif.

Contact tracing ini merupakan upaya pelacakan terhadap orang yang mempunyai kontak dekat dengan pasien yang dinyatakan positif corona.

Orang tersebut akan mendapat prioritas untuk dilakukan tes swab.

"Sudah barang tentu kita akan menginginkan untuk melakukan isolasi dengan sebaik-baiknya secara mandiri agar tak menjadi sumber penularan bagi orang lain," ujara Yuri.

Baca: Sebaran Virus Corona di Indonesia Rabu (10/6/2020): Jateng hingga Kalsel Catat 100 Lebih Kasus Baru

Hingga Rabu (10/6/2020) sebanyak 446.918 spesimen yang telah diperiksa pemerintah. 

Angka tersebut naik, setelah pemerintah menyelasaikan pemeriksaan terhadap 17.757 spesimen dalam 24 jam terakhir ini.

"Sampai hari ini kita sudah memeriksa total keseluruhan spesimen sebanyak 446.918 spesimen," kata Yuri.

Pemeriksaan spesimen ini dilakukan dengan dua metode.

Metode pertama yakni real time polymerase chain reaction (PCR) dan metode kedua yakni tes cepat molekuler (TCM).

Angka tersebut seperti diketahui semakin mendekati angka target yang dikemukakan Presiden Joko Widodo, yakni 20 ribu spesimen per hari.

"Kita akan terus meningkatkan upaya kita melaksanakan pemeriksaan lebih masif lagi, sehingga kita bisa mendapatkan hasil yang jauh lebih optimal. Target 20 ribu per hari harus kita laksanakan," kata Achmad Yurianto.

Baca: Prediksi Pakar Terbukti, Indonesia Bisa Catatkan 1.200 hingga 1.400 Tambahan Kasus Corona per Hari

Lima Wilayah Laporkan Tambahan Diatas 100

Lima Provinsi di Indonesia dilaporkan mengalami penambahan kasus lebih dari 100 kasus dalam sehari.

Lima wilayah tersebut merupakan provinsi yang sebelumnya mencatat kasus diatas 1.000 kasus, yakni Jawa Timur, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah dan Kalimantan Selatan.

Rincian tambahannya DKI Jakarta bertambah bertambah 157 kasus menjadi 8.503 kasus dari sebelumnya 8.346 kasus.

Jawa Timur, bertambah 273 kasus menjadi 6.806 kasus dari sebelumnya 6.533 kasus dan Sulawesi Selatan bertambah 189 kasus menjadi 2.383 dari sebelumnya 2.194 kasus.

Tiga provinsi tersebut juga merupakan penyumbang penambahan kasus terbanyak dengan tambahan diatas 100 kasus dihari sebelumnya.

Adapun dua provinsi lain yang juga melaporkan penambahan kasus diatas 100 hari ini, Jawa Tengah bertambah 139 kasus dan Kalimantan Selatan bertambah 127 kasus.

Kasus di Jawa Tengah kini menjadi 1.813 positif dari sebelumnya 1.674 kasus, sedangkan Kalimantan Selatan menjadi 1.565 dari sebelumnya 1.438 kasus.

Hingga kini, ada sembilan Provinsi yang mencatatkan kasus covid-19 dengan diatas 1.000 kasus.

Delapan Provinsi tersebut diantaranya, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan.

Pemerintah mencatat 43.945 orang di Indonesia berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) hingga Rabu (10/6/2020).

Kemudian untuk Pasien Dalam Perawatan (PDP) terkait Covid-19 tercatat ada 14.242 orang.

Baca: Sandiaga Uno Sebut Tiga Sektor Bisnis Ini Maju Pesat Selama Pandemi Corona

5 Provinsi dengan tambahan tertinggi pada 10 Juni 2020.

1. Jawa Timur bertambah 273 kasus, 97 sembuh.

2. Sulawesi Selatan bertambah 189, 53 sembuh.

3. DKI Jakarta bertambah157, 146 sembuh.

4. Jawa Tengah bertambah 139, 118 sembuh.

5. Kalimantan Selatan bertambah 127, 10 sembuh.

Update Corona 10 Juni 2020
Update Corona 10 Juni 2020 (Twitter BNPB)

(Tribunnews.com/Tio/RezaDeni)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas