Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Tahanan Polda Papua Positif Covid-19 Kabur Saat Diisolasi di Rumah Sakit, Satu Orang Masih Diburu

4 tahanan Polda Papua yang positif Covid-19 kabur dari ruangan isolasi di RS Bhayangkara Polda Papua, Rabu (10/6/2020) lalu.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
zoom-in 4 Tahanan Polda Papua Positif Covid-19 Kabur Saat Diisolasi di Rumah Sakit, Satu Orang Masih Diburu
Kontributor Tribunnews.com/B Ambarita
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - 4 tahanan Polda Papua yang positif Covid-19 kabur dari ruangan isolasi di RS Bhayangkara Polda Papua, Rabu (10/6/2020) lalu.

Hingga kini Jumat (12/6/2020) baru tiga tahanan yang berhasil ditangkap.

Mereka masing-masing berinisial‎ HN, MN dan IT.

Sementara satu tahanan yang masih belum tertangkap berinisial M.

"‎Empat orang tahanan ini melarikan diri dengan cara membobol teralis jenderal ruangan RS Bhayangkara Polda Papua. Dari empat tahanan, tinggal satu yang belum tertangkap," ungkap Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal dalam keterangannya, Jumat (12/6/2020).

Baca: Komentari Kasus Corona Tertinggi di Jatim, dr Tirta Akui Keberanian Warga: Nyalinya Gede Banget

Kamal melanjutkan pihaknya sangat menyayangkan peristiwa kaburnya empat tahanan Polda Papua terlebih status mereka adalah positif Covid-19.

Berita Rekomendasi

"Keberadaan satu tahanan yang belum tertangkap sangat meresahkan dan mengancam jiwa masyarakat lainnya karena dia dapat menyebarkan virus corona," katanya.

Baca: Paman Rudapaksa Keponakan Yang Dititipkan Orangtuanya yang Jadi TKI, Berikut Kisah Pilunya

Ketika dilakukan penangkapan pada tiga tahanan yang telah diamankan sebelumnya, Kamal menyebut ‎anggota kepolisian sudah menggunakan APD lengkap karena tahanan yang kabur adalah pasien positif corona di RS Bhayangkara Polda Papua.

Protokol Jaga Jarak Dapat Turunkan Risiko Penularan Covid-19 Hingga 85 Persen

 Tim Komunikasi Publik, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan jurnal ilmiah Lancet protokol jaga jarak atau physical distancing dapat menurunkan risiko penularan Covid-19 hingga 85 persen.

Dalam jurnal tersebut menurut dokter Reisa disebutkan bahwa jarak yang aman adalah 1 meter dari satu orang dengan orang lain.

"Ini merupakan langkah pencegahan terbaik bisa menurunkan risiko sampai dengan 85 persen," kata Dokter Reisa di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (10/6/2020).

Baca: Viral Penjual Gorengan Cantik, Bantu Orangtua hingga Isi Waktu Luang setelah Di-PHK Akibat Corona

Menurutnya, protokol jaga jarak sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 paling efektif menurunkan transmission rate atau angka penularan.

Terutama, ketika berada di ruang publik, seperti transportasi umum.

Sebagaimana diketahui virus SARS-CoV-2 menular atau ditularkan melalui droplet atau percikan air liur.

Maka dalam hal ini, dokter Reisa juga menyarankan agar masyarakat tetap menggunakan masker saat harus keluar rumah, terutama apabila menggunakan layanan transportasi publik.

Baca: Kisah Inspiratif Chris John: Berawal dari Wushu hingga Happy Ending sebagai Petinju Profesional

"Virus corona jenis baru penyebab Covid-19 menular melalui droplet atau percikkan air liur, maka wajib semua orang menggunakan masker, terutama ketika menggunakan transportasi," jelasnya.

Selanjutnya apabila terpaksa menggunakan transportasi umum, dokter Reisa mengimbau masyarakat agar menghindari memegang gagang pintu, tombol lift, pegangan tangga, atau barang-barang yang disentuh orang banyak.

Kalau terpaksa, maka harus langsung cuci tangan.

"Apabila tidak memungkinkan, menggunakan air dan sabun, maka dapat menggunakan hand rub dengan kadar alkohol minimal 70 persen," katanya.

Baca: Kronologi Perempuan di Solo Gagal Menikah, Mempelai Pria Kabur di Hari Pernikahan

Kemudian, dia juga mengingatkan agar masyarakat tidak meletakkan barang-barang bawaan atau tas di kursi atau lantai transportasi umum.

Selain itu, mengkonsumsi makanan atau minuman di transportasi umum juga sebaiknya tidak dilakukan, sebab dapat terkontaminasi.

"Hindari menggunakan telepon genggam di tempat umum, terutama apabila berdesakan dengan orang lain, sehingga tidak bisa menjaga jarak aman," jelasnya.

"Hindari makan dan minum, ketika berada di dalam transportasi umum. Hal ini bertujuan untuk menghindari kontaminasi, apalagi kalau menggunakan tangan yang tidak bersih," tambah dokter Reisa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas