Berbincang Bersama Swastika Nohara: Industri Perfilman Ambruk, Harus Tetap Produktif di Masa Pandemi
Pandemi memang banyak membawa perubahan terhadap banyak industri. Termasuk industri perfilman
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan wartawan Denis Destryawan dan Lucius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penulis skenario 3 Srikandi, Swastika Nohara berbagi kisah bagaimana situasi
pandemi virus corona atau Covid-19 membuat proyek-proyeknya tertunda.
Namun, ia juga menjadikan situasi saat ini sebagai inspirasi untuk tetap berkreasi.
Baca: Legislator PDIP Minta Pemerintah Daerah Tak Asal Terapkan New Normal
Di halaman rumah Swastika banyak berjejer tanaman. Hobi menanam sudah ditekuninya sejak 2015 ini.
Namun, yang baru saat masa pandemi corona ini, ialah menanam sayur-sayuran.
"Pas bulan-bulan akhir Maret itu kan, kayak mau ke tukang sayur saja takut, sementara sehari-hari tetap
harus makan sayur, sehari dua kali," cerita Swastika kepada Tribun Network.
Swastika pun menaman sayur, seperti kangkung, bayam, dan sawi. Namun, ternyata tak mudah.
"Kebanyakan gagalnya tapi, yang tumbuh tidak sampai setengahnya. Jadi banyak gagalnya," katanya
seraya tertawa.
Pandemi memang banyak membawa perubahan terhadap banyak industri. Termasuk industri perfilman.
Hal ini juga dirasakan oleh Swastika sebagai penulis film layar lebar.
Banyak proyek yang sudah terjadwal akhirnya tertunda.
"Kalau tahu tertunda tiga atau enam bulan tidak apa, kita bisa atur waktu, kita bisa bikin jadwal. Tapi ini
tidak tahu, kita semua berada dalam 'gelap'," ucap Swastika.
Berikut petikan wawancara bersama Swastika Nohara:
Bicara soal Covid-19, Dampaknya bagaimana ke dunia kreatif dan ke Anda Sendiri?