Moeldoko: Covid-19 Membawa Kita Menjadi Boring
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan pandemi virus corona atau Covid-19 membawa pada situasi yang membosankan.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan pandemi virus corona atau Covid-19 membawa pada situasi yang membosankan.
Moeldoko pun menyadari hal tersebut juga dirasakan masyarakat luas.
Hal itu disampaikan Moeldoko saat diskusi Government Roundtable Series 1: Komunikasi Publik di Era Digital melalui daring, Senin (15/6/2020).
"Saya juga setuju, Covid-19 ini membawa sesuatu yang monoton. Membawa kita menjadi boring. Kita itu-itu aja yang dipikirin," kata Moeldoko.
Baca: Selamat! Asmirandah Akhirnya Hamil Anak Pertama Setelah 7 Tahun Menikah dengan Jonas Rivanno
Mantan Panglima TNI ini pun mengatakan, perlunya suasana baru sehingga masyarakat tidak jenuh dan bosan dalam menerima informasi terkait Covid-19.
Baca: UPDATE Corona Indonesia 15 Juni, Tambahan Kasus Kematian Jadi Rekor Tertinggi, dari Jateng dan Jatim
Menurut Moeldoko penunjunan dr Reisa Broto Asmoro sebagai Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 merupakan upaya pemerintah menghilangkan kejenuhan tersebut.
"Untuk itu kemarin kita perlu mengeluarkan wajah baru dr Reisa biar tidak boring, kira-kira begitu. Jadi ada sesuatu yang new yang baru," kata Moeldoko.
Protokol Jaga Jarak Dapat Turunkan Risiko Penularan Covid-19 Hingga 85 Persen
Tim Komunikasi Publik, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan jurnal ilmiah Lancet protokol jaga jarak atau physical distancing dapat menurunkan risiko penularan Covid-19 hingga 85 persen.
Dalam jurnal tersebut menurut dokter Reisa disebutkan bahwa jarak yang aman adalah 1 meter dari satu orang dengan orang lain.
"Ini merupakan langkah pencegahan terbaik bisa menurunkan risiko sampai dengan 85 persen," kata Dokter Reisa di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (10/6/2020).
Baca: Viral Penjual Gorengan Cantik, Bantu Orangtua hingga Isi Waktu Luang setelah Di-PHK Akibat Corona
Menurutnya, protokol jaga jarak sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 paling efektif menurunkan transmission rate atau angka penularan.
Terutama, ketika berada di ruang publik, seperti transportasi umum.