WHO Minta Hentikan, Efektifkah Klorokuin Obati Pasien Covid-19 di Indonesia? Ini Kata Pakar
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menjelaskan soal penggunaan klorokuin dan hidroksiklorokuin sebagai obat untuk pasien Covid-19 di Indonesia
Penulis: Reza Deni
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menjelaskan soal penggunaan klorokuin dan hidroksiklorokuin sebagai obat untuk pasien Covid-19 di Indonesia.
Pasalnya, negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Inggris, hingga Malaysia menyetop penggunaan klorokouin dan hidroksikorokuin atas dasar dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).
"Kalau riset itu nanti selesai, kita tunggu hasilnya. Kalau hasil akhirnya ternyata memang tidak efektif, tentu kami akan ambil langkah berbeda dan akan dihentikan," kata Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sekaligus Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr. Agus Dwi Susanto, dalam siaran BNPB, Senin (29/6/2020).
Di Indonesia, Agus mengatakan studi mengenai efektivitas di Indonesia masih berjalan.
Meski demikian, untuk saat ini, Agus menyebut klorokuin dan hidroksiklorokuin masih cukup aman untuk digunakan di Indonesia.
Baca: Cerita Pasien Positif Covid-19 yang Jalani Karantina Mandiri, Sedih Tak Bisa Bermain dengan Anak
Baca: Rhoma Irama Bikin Bupati Bogor Geram, Nyanyi di Acara Sunatan Saat Pandemi Covid-19 Tanpa Izin
Hal itu berdasarkan evaluasi pada bulan Juni yang dilakukan perhimpunan profesi dokter se-Indonesia.
Kemudian evaluasi tersebut dikirimkan lewat surat resmi kepada Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
"Karena terlihat data-data awal yang ada efek sampingnya ringan dan tidak meningkatkan risiko kematian," lanjutnya.
Baca: WHO Desak Indonesia agar Hentikan Penggunaan Klorokuin untuk Mengobati Pasien Covid-19
Baca: Sembuh dari Corona, Istri Tom Hanks Akui Konsumsi Obat Klorokuin, Tak Kuat Efek Sampingnya
Selain soal tingkat kematian lebih sedikit, Agus mengatakan penggunaan klorokuin dan hidroksiklorokuin sebagai obat untuk pasien penderita Covid-19 juga bermanfaat dari aspek lain.
"Preeliminasi studi dari perhimpunan dokter paru menunjukkan bahwa risiko kematian lebih sedikit dibandingkan dengan yang tidak menggunakannya. Yang kedua, lama rawat pasien lebih sedikit," pungkas Agus.
Kemenristek Lakukan Uji Coba Obat Klorokuin
Berbagai cara terus dilakukan pemerintah Indonesia untuk mengatasi dan mengurangi korban pandemi virus corona atau Covid-19.
Menristek/BRIN Bambang Brodjonegoro mengatakan satu cara yang dilakukan pihaknya dengan mengujicoba obat-obatan yang disebut memiliki dampak terhadap Covid-19.