Lima Prediksi LSI Denny JA Soal Virus Corona Diklaim Relatif Akurat
Prediksi pertama, terbukti benar, bahwa di Juni 2020 secara bertahap publik mulai kerja lagi. BUMN mengawalinya.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Sementara Kelima, prediksi karena kesulitan ekonomi, aneka pembatasan sosial akan fokuskan kepada tingkat wilayah yang lebih rendah seperti RT/RW, juga besar kemungkinan terjadi. Terlalu besar biaya ekonomi jika kembali diberlakukan pembatasan sosial berskala provinsi.
“Dari lima prediksi LSI Denny JA itu, mayoritas sudah dan akan terlaksana,” tambahnya.
Sepanjang April- Juni 2020, LSI sudah lima kali melakukan konferensi pers hasil riset. Setidaknya sudah lima prediksi yang dibuat.
Pertama prediksi publik mulai bekerja lagi secara bertahap di Juni 2020. Kedua, prediksi 99 persen masalah coronavirus selesai di Juni 2020 di Indonesia.
Prediksi ini dibuat berdasarkan modeling. Dengan asumsi aturan protokol dipatuhi. Jika asumsi tak dipenuhi, dengan sendirinya, prediksi terganggu.
Dalam konferensi pers berikutnya, LSI Denny JA meriset penyelenggaraan PSBB di aneka wilayah. Temuannya, PSBB tak berefek maksimal.
LSI menyatakan pelaksanaan PSBB tak ada yang masuk kategori memuaskan. Banyak publik tak mematuhi PSBB.
Selanjutnya LSI Denny JA memprediksi 99% masalah Covid-19 teratasi sebelum vaksin ditemukan.
Di era itu memang akan tetap terjadi penularan virus corona. Namun virus corona tak lagi signifikan mengganggu ruang publik.
Keempat, prediksi ketika vaksin ditemukan, masalah virus corona akan tetap ada. Namun efeknya hanya seperti flu biasa. Ia tak lagi mematikan. Itu akan terjadi sekitar Juni 2021.
Kelima, prediksi akibat kecemasan publik atas isu ekonomi yang melampaui kecemasan publik atas isu terpapar coronavirus.
Akibatnya, tingkat kontrol penyebaran coronavirus akan dialihkan ke tingkat yang lebih rendah seperti, RT, RW, dan kelurahan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.