Lima Prediksi LSI Denny JA Soal Virus Corona Diklaim Relatif Akurat
Prediksi pertama, terbukti benar, bahwa di Juni 2020 secara bertahap publik mulai kerja lagi. BUMN mengawalinya.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengklaim mayoritas prediksi lembaganya soal pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19) masih relatif akurat.
Setidaknya ada lima hal yang dapat menjadi parameter.
Prediksi pertama, terbukti benar, bahwa di Juni 2020 secara bertahap publik mulai kerja lagi. BUMN mengawalinya.
Terbukti, kata Denny, rumah ibadah di Jakarta mulai 5 Juni 2020 dibuka.
Baca: Riset LSI Denny JA: 158 Wilayah Siap Jalani New Normal Per 5 Juni, Berikut Daftarnya
Berikutnya area publik lain mengikuti, mulai dari kantor hingga mal dan resto. LSI Denny JA mencatat 158 wilayah, di lima pulau besar, bisa bekerja di Juni 2020.
“Jadi saya pikir prediksi LSI tak bisa dianggap salah. Sebab Kepatuhan pada PSBB dan protokol kesehatan yang disyaratkan untuk modeling prediksi itu dilanggar,” tuturnya.
Kedua, lanjutnya, terjadi penurunan kasus Covid-19 secara signifikan pada Juni 2020. Zona merah dari 108 wilayah menurun menjadi 57 wilayah. Kendati memang yang terpapar virus Korona masih banyak setelah Juni berakhir.
Hal Itu memang sejak awal sudah diperhitungkan. Sebab yang akan diprediksi adalah peristiwa sosial, bukan peristiwa alam yang bnyak hal tak terduga bisa terjadi.
Baca: LSI Denny JA Paparkan Tiga Alasan Masa PSBB Harus Berakhir
Menurut dia, prediksi yang bertanggung jawab harus menyertakan asumsi dan disclaimer. Itulah sebabnya kami juga mempublikasikan asumsi dan disclaimer menyertai prediksi.
Ketiga, terang dia, prediksi 99 persen coronavirus bisa diatasi sebelum vaksin ditemukan juga terbukti.
Prediksi ini terjadi di beberapa negara.
Antara lain New Zealand, Vietnam, Taiwan, Iceland dan lainnya. Kisah negara sukses ini menjadi pelajaran negara lain.
Keempat, prediksi vaksin virus corona akan ditemukan sebelum Juni 2021 besar kemungkinan juga akurat. Bahkan Indonesia pun ikut mencari vaksin yang hampir membuahkan hasil. Lembaga di luar negeri apalagi berlomba menemukan virus. Banyak yang optimis.
Baca: Aktivitas Ekonomi dan Warga Layak Dibuka Mulai Juni 2020, Survei LSI Denny JA Ungkap Tiga Alasannya
Sementara Kelima, prediksi karena kesulitan ekonomi, aneka pembatasan sosial akan fokuskan kepada tingkat wilayah yang lebih rendah seperti RT/RW, juga besar kemungkinan terjadi. Terlalu besar biaya ekonomi jika kembali diberlakukan pembatasan sosial berskala provinsi.
“Dari lima prediksi LSI Denny JA itu, mayoritas sudah dan akan terlaksana,” tambahnya.
Sepanjang April- Juni 2020, LSI sudah lima kali melakukan konferensi pers hasil riset. Setidaknya sudah lima prediksi yang dibuat.
Pertama prediksi publik mulai bekerja lagi secara bertahap di Juni 2020. Kedua, prediksi 99 persen masalah coronavirus selesai di Juni 2020 di Indonesia.
Prediksi ini dibuat berdasarkan modeling. Dengan asumsi aturan protokol dipatuhi. Jika asumsi tak dipenuhi, dengan sendirinya, prediksi terganggu.
Dalam konferensi pers berikutnya, LSI Denny JA meriset penyelenggaraan PSBB di aneka wilayah. Temuannya, PSBB tak berefek maksimal.
LSI menyatakan pelaksanaan PSBB tak ada yang masuk kategori memuaskan. Banyak publik tak mematuhi PSBB.
Selanjutnya LSI Denny JA memprediksi 99% masalah Covid-19 teratasi sebelum vaksin ditemukan.
Di era itu memang akan tetap terjadi penularan virus corona. Namun virus corona tak lagi signifikan mengganggu ruang publik.
Keempat, prediksi ketika vaksin ditemukan, masalah virus corona akan tetap ada. Namun efeknya hanya seperti flu biasa. Ia tak lagi mematikan. Itu akan terjadi sekitar Juni 2021.
Kelima, prediksi akibat kecemasan publik atas isu ekonomi yang melampaui kecemasan publik atas isu terpapar coronavirus.
Akibatnya, tingkat kontrol penyebaran coronavirus akan dialihkan ke tingkat yang lebih rendah seperti, RT, RW, dan kelurahan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.