Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kalung Anti Corona Masih Harus Diuji Sebelum Masuk Fase Industrialisasi

Netty mengingatkan pemerintah agar tidak blunder dalam menggulirkan kebijakan terhadap kalung anti virus yang berpotensi pada kerugian keuangan negara

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kalung Anti Corona Masih Harus Diuji Sebelum Masuk Fase Industrialisasi
kolase tribunnews
Kalung antivirus Corona dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengklaim kalung kayu putih produk Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) mampu membasmi virus corona (Covid-19).

Anggota Komisi IX DPR RI fraksi PKS Netty Prasetiyani mengapresiasi peran dan kontribusi yang dilakukan Kementerian Pertanian sesuai dengan tupoksinya membuat inovasi pada penanganan covid-19.

Namun ia menyoroti wacana pemerintah untuk memproduksinya secara massal.

Sebab, menurutnya kalung tersebut masih harus diuji sebelum masuk fase industrialisasi.

"Persoalan berikutnya adalah ketika pemerintah mencoba untuk memproduksinya secara massal. Publik pun merespon wacana pemerintah ini karena kalung tersebut belum teruji keampuhannya," kata Netty kepada wartawan, Senin (6/7/2020).

"Masih dibutuhkan serangkaian pengujian yang berlandaskan pada norma saintifik dengan parameter yang terukur sebelum kemudian maju pada fase industrialisasi hasil penelitian," imbuhnya.

Berita Rekomendasi

Netty mengingatkan pemerintah agar tidak blunder dalam menggulirkan kebijakan terhadap kalung anti virus tersebut yang berpotensi pada kerugian keuangan negara jika nantinya diproduksi secara massal.

Justru, menurutnya pemerintah lebih fokus pada hal urgen dalam penanganan covid-19 seperti PCR test dan reagen.

"Termasuk fokus pada industrialisasi alat kesehatan hasil inovasi yang sudah terbukti dan dibutuhkan oleh masyarakat, seperti ventilator murah anak bangsa dan inovasi lainnya," ucapnya.

Baca: Kementan Luncurkan Kalung Antivirus Corona, Menko PMK: Perlu Ada Kajian yang Lebih Mendalam

Baca: Ingin Produksi Massal Kalung Anticorona, Kementan Diminta Fokus soal Ketahanan Pangan

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengklaim kalung kayu putih produk Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) mampu membasmi virus corona (Covid-19).

Hal itu disampaikan dalam pertemuan dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) usai membahas lumbung pangan nasional atau food estate di Jakarta, Jumat (3/7/2020).

"Ini hasil Balitbangtan, sudah lewat laboratorium, teruji ampuh membunuh virus dalam pemakaian 15 sampai 30 menit," kata Menteri SYL kepada awak media.

Kementan akan memproduksi kalung dari tanaman eucalyptus yang diklaim mampu membunuh virus.
Kementan akan memproduksi kalung dari tanaman eucalyptus yang diklaim mampu membunuh virus. (DOK. Humas Kementerian Pertanian via Kompas.com)

Mentan meyakini kemungkinan virus corona hilang dengan kalung minyak kayu putih ini mencapai 42 persen hingga 80 persen, tergantung dari durasi pemakaian.

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu juga menyebut Balitbangtan sudah memproduksi karya lain yakni minyak atsiri dalam kemasan roll on.

"Ini kalau kita kena iris pisau kemudian berdarah, kasih ini bisa tertutup luka," imbuhnya.

Di kesempatan tersebut, jajaran eselon I Kementerian Pertanian yang mendampinginya Menteri SYL tampak kompak mengenakan kalung minyak kayu putih tersebut.

Baca: Dikenakan Menteri Syahrul Yasin Limpo, Kalung Antivirus Corona Bikin Heboh, Ini Fakta-faktanya

Baca: Kata Mentan, Kalung Kayu Putih Ini Ampuh Basmi Virus Corona

Mentan juga memberikan kalung tersebut kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai pertemuan.

Sementara itu, Kepala Balitbangtan Kementan Fadjry Djufry mengatakan pihaknya telah memproduksi antivirus corona, namun masih sebatas sampel atau prototype.

Formula ini dibuat dari bahan kandungan minyak tanaman atsiri (eucalyptus).

Antivirus ini dibagi menjadi lima jenis produk, yakni roll on, inhaler, balsam, kalung, serta aroma terapi tetes.

Tiga di antaranya telah dipatenkan, termasuk antivirus jenis aroma terapi.

"Balitbangtan sudah berhasil memproduksi antivirus Eucalyptus, namun masih prototype. Produk yang sudah berhasil dipatenkan ada 3 jenis, yang aroma terapi, inhaler dan sebuk (kalung)," ujar Fadjry, dalam keterangannya.

Ia kemudian menjelaskan, proses penelitian terhadap potensi yang dimiliki tumbuhan herbal telah dilakukan sejak 3 bulan lalu, tepatnya sejak Februari 2020.

Namun dari banyaknya tumbuhan herbal yang diteliti, hanya pohon atsiri, dengan spesies Eucalyptus Citriodora dan Eucalyptus Globulus yang memiliki kandungan terbaik dan dianggap efektif digunakan sebagai antivirus.

"Balitbangtan sudah 3 bulan ini meneliti potensi beberapa tumbuhan herbal, dan yang paling ampuh adalah dari pohon Atsiri," kata Fadjry.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas