Seorang Warga 'Kabur' dari Isolasi Wilayah, Ternyata Dia Sakit dan Tinggal di Rumah Keluarganya
Pria paruh baya itu dikabarkan kabur dari penjagaan di tengah isolasi wilayah Banjar Munduk.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, NEGARA - Seorang warga Banjar Munduk, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana membuat panik Satgas Gotong Royong dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana, Selasa (7/7/2020).
Pria paruh baya itu dikabarkan kabur dari penjagaan di tengah isolasi wilayah Banjar Munduk.
Petugas kemudian menelisik dan mencari keberadaannya.
Perbekel Kaliakah, I Gede Bagiarta saat dikonfirmasi, menepis kabar kaburnya seorang warga tersebut.
Menurut dia, warganya bukan kabur, melainkan karena sakit memilih untuk tinggal di rumah keluarganya di wilayah Banjar Ketugtug Kelurahan Loloan Timur Kecamatan Negara.
Hal itu dilakukan untuk memudahkan periksa ke dokter atau rumah sakit.
"Tidak kabur. Itu karena beliaunya ada sakit jadi memilih tinggal di rumah saudaranya. Supaya mudah periksa ke dokter. Tapi sudah dijemput oleh petugas dan dibawa lagi ke rumah," ucap Bagiarta melalui sambungan telepon.
Bagiarta mengatakan, sebenarnya Satgas Gotong Royong dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana sudah mengimbau, bagi warga sakit yang ke luar, akan diantar petugas menuju ke tempat peperiksaan kesehatan.
Setelahnya, akan diantar lagi ke rumah.
Baca: Seorang Ibu dan Bayi yang Baru Dilahirkan Reaktif Corona, Diisolasi dalam Kondisi Sehat
Baca: DPR Setujui Kementerian Pertanian Produksi Kalung Eucalyptus Anti-Corona
Sebab, isolasi banjar tidak hanya melayani logistik, namun juga memikirkan warga hendak periksa ke dokter jika sakit.
"Tadi (Selasa) sudah kami beri penjelasan. Bahwa petugas akan mengantar ketika nanti memang periksa ke dokter. Jadi diantar gitulah. Karena sudah mengerti maka warga itu sudah diam di rumah," ungkapnya.
Rapid Test Kedua
Mengenai rapid test warga, Bagiarta menerangkan, akan dilaksanakan untuk kedua kalinya dengan rentang 7 hingga 10 hari dari rapid test pertama.
Sejauh ini, pihaknya sudah maksimal melakukan rapid test massal terhadap kurang lebih 800 warga.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.