Vaksin Covid-19 Belum Ditemukan, Dr Reisa Ingatkan Lindungi Diri Dengan Lakukan Protokol Kesehatan
Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Gugus Tugas Nasional dr. Reisa Broto Asmoro berpesan, sebelum vaksin covid-19 ada, setiap individu tetap wajib melindungi
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penularan Covid-19 masih terjadi di tengah masyarakat hingga saat ini.
Selama vaksin untuk melawan virus SARS-CoV-2 belum ditemukan, setiap individu harus melindungi diri dengan patuh dan disiplin protokol kesehatan.
Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Gugus Tugas Nasional dr. Reisa Broto Asmoro berpesan, sebelum vaksin tersebut ada, setiap individu tetap wajib melindungi diri dari Covid-19.
Upaya tersebut dapat dilakukan dengan penuh kesadaran, patuh dan disiplin terhadap protokol kesehatan.
“Jaga jarak aman 1-2 meter, pakai masker dengan benar dan cuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik,” kata dr. Reisa, Selasa (7/7/2020).
Ia meminta setiap orang untuk memulainya dari yang mudah, mulai dari sekarang, saat ini juga dan bersama-sama.
Hal tersebut sangat beralasan karena vaksin Covid-19 belum ditemukan.
Baca: Soal Eucalyptus, Ini Kata Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin PNF
Baca: Temuan Vaksin Covid-19 Harus Patuhi Uji Klinis dan Keselamatan Publik
Dokter Reisa menyampaikan bahwa Ketua Konsorsium Riset dan novasi Covid-19 dari Kementerian Riset dan Teknologi Ali Ghufron Mukti memprediksi vaksin lokal akan diproduksi massal.
Di samping itu, vaksin diharapkan dapat tersedia bagi masyarakat Indonesia pertengahan 2021.
“Mari kita doakan bersama dan kita dukung kesuksesan upaya penting ini,” tambah dr. Reisa.
Lebih lanjut, ia menyampaikan vaksin yang ditemukan nanti diprioritaskan kepada populasi berisiko, yakni kaum lanjut usia atau dan mereka yang punya penyakit penyerta atau komorbid.
Upaya yang masih berlangsung ini dilakukan dengan bekerja sama dengan perusahaan vaksin Indonesia maupun kerja sama dengan pihak luar.
“Bukti bahwa bukan hanya kita, di Indonesia, yang bergotong royong tapi semua warga negara menunjukkan kekompakan melawan pandemi bersama-sama,” lanjutnya.