Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Vaksin Covid-19 Belum Ditemukan, Masyarakat Diminta Patuhi Protokol Kesehatan

Selama vaksin untuk melawan virus SARS-CoV-2 belum ditemukan, setiap individu harus melindungi diri dengan patuh

Penulis: Yulis
Editor: Sanusi
zoom-in Vaksin Covid-19 Belum Ditemukan, Masyarakat Diminta Patuhi Protokol Kesehatan
istimewa
Dr Reisa Broto Asmoro 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penularan Covid-19 masih terjadi di tengah masyarakat hingga saat ini.

Selama vaksin untuk melawan virus SARS-CoV-2 belum ditemukan, setiap individu harus melindungi diri dengan patuh dan disiplin protokol kesehatan.

Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Gugus Tugas Nasional dr. Reisa Broto Asmoro berpesan, sebelum vaksin tersebut ada, setiap individu tetap wajib melindungi diri dari Covid-19.

Baca: AS Dikabarkan akan Tinggalkan WHO Tahun Depan, Apa Alasannya?

Baca: WHO Akhirnya Akui Virus Corona Bisa Menyebar Melalui Udara

Upaya tersebut dapat dilakukan dengan penuh kesadaran, patuh dan disiplin terhadap protokol kesehatan.

“Jaga jarak aman 1-2 meter, pakai masker dengan benar dan cuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik,” pesan dr. Reisa saat konferensi pers melalui ruang digital, Selasa (7/7/2020).

Ia meminta setiap orang untuk memulainya dari yang mudah, mulai dari sekarang, saat ini juga dan bersama-sama.

Hal tersebut sangat beralasan karena vaksin Covid-19 belum ditemukan. Dokter Reisa menyampaikan bahwa Ketua Konsorsium Riset dan novasi Covid-19 dari Kementerian Riset dan Teknologi Ali Ghufron Mukti memprediksi vaksin lokal akan diproduksi massal.

Berita Rekomendasi

Di samping itu, vaksin diharapkan dapat tersedia bagi masyarakat Indonesia pertengahan 2021.

“Mari kita doakan bersama dan kita dukung kesuksesan upaya penting ini,” tambah dr. Reisa.

Lebih lanjut, ia menyampaikan vaksin yang ditemukan nanti diprioritaskan kepada populasi berisiko, yakni kaum lanjut usia atau dan mereka yang punya penyakit penyerta atau komorbid.

Upaya yang masih berlangsung ini dilakukan dengan bekerja sama dengan perusahaan vaksin Indonesia maupun kerja sama dengan pihak luar.

“Bukti bahwa bukan hanya kita, di Indonesia, yang bergotong royong tapi semua warga negara menunjukkan kekompakan melawan pandemi bersama-sama,” lanjutnya.

Dokter Reisa mengatakan bahwa kita patut optimis Indonesia dapat menghasilkan vaksin Covid-19 sendiri dalam waktu secepatnya dari 15 tahapan yang harus dipenuhi.

Saat ini calon vaksin asal indonesia telah berhasil melalui 8 tahapan dan akan menuju ke 7 langkah berikutnya. Proses selanjutnya ini membutuhkan waktu lebih lama.

Menurutnya, Indonesia pun telah setuju melakukan upaya bersama memproduksi vaksin untuk melindungi diri kita sendiri, untuk melindungi bangsa sendiri dan juga penduduk dunia lainnya.

“Meski demikian, vaksin yang ditemukan di negara lain juga akan bermanfaat untuk menumbuhkan kekebalan tubuh kita,” ujarnya.

Sementara itu, perkembangan terhadap penelitian vaksin juga terjadi di beberapa negara. Setidaknya ada beberapa vaksin dalam tahap uji klinis pada saat ini, ada lima calon vaksin di tes China, tiga di Amerika Serikat, dua di Inggris dan dua uji coba mengambil tempat di Australia, Jerman dan Rusia.

Dokter Reisa mengatakan bahwa sudah enam bulan dunia berhasil mengidentifikasi virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19.

Banyak anggota masyarakat yang makin penasaran vaksin penangkal virus corona jenis ini dapat ditemukan, diproduksi dan diberikan kepada penduduk dunia.

Vaksin ini dibutuhkan untuk menciptakan kekebalan buatan terhadap Covid-19 dan akhirnya mengakhiri pandemi ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas