Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pandemi Covid-19 Global Memburuk, WHO: Jumlah Kasus Meningkat Dua Kali Lipat dalam 6 Minggu

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dr Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan kasus Covid-19 di dunia semakin tidak terkendali.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
zoom-in Pandemi Covid-19 Global Memburuk, WHO: Jumlah Kasus Meningkat Dua Kali Lipat dalam 6 Minggu
VOA
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus 

TRIBUNNEWS.COM - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dr Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan kasus Covid-19 di dunia semakin tidak terkendali.

Tedros mengatakan, jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia telah meningkat dua kali lipat dalam enam minggu terakhir.

Bahkan, penyebaran virus tidak menunjukkan tanda-tanda melambat di negara yang terdampak paling parah.

Seperti di Amerika Serikat, Brasil dan India.

WHO memperingatkan hal itu terkait lemahnya aturan karantina untuk orang-orang yang mengunjungi Inggris dari negara-negara lain.

"Virus ini telah meningkatkan sistem kesehatan di beberapa negara terkaya di dunia. Sementara beberapa negara yang telah melakukan respons berhasil menggunakan cara yang sederhana."

"Kita tahu negara-negara mengambil langkah-langkah kesehatan masyarakat yang mendasar. Seperti melacak, mengisolasi, menguji dan menangani kasus dapat dikendalikan."

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus (VOA)

Baca: Update Corona Global 10 Juli 2020: Total 12,3 Juta, Amerika Serikat Laporkan 3,2 Juta Infeksi

BERITA TERKAIT

"Tapi di sebagian besar negara, virus tidak terkendali. Ini semakin buruk dan pandemi masih meningkat," ujar Tedros saat memberikan pengarahan tentang evaluasi pandemi, Sky News melaporkan.

Peringatan itu datang hanya sehari setelah Presiden AS, Donald Trump memilih secara resmi menarik AS dari WHO.

Trump sebelumnya telah memperingatkan pada Mei lalu.

Pihaknya memutuskan hubungan dengan WHO dan menuduh WHO gagal merespons Covid-19 secara memadai dan berada di bawah kendali China.

Sementara banyak negara sekarang mengalihkan perhatian mereka ke dalam kemungkinan gelombang kedua.

Adapun, AS, India dan Brasil masih berjuang untuk menahan gelombang pertama mereka.

Baca: Terbaru Presiden Bolivia hingga Presiden Brasil, Deretan Pemimpin Amerika Latin Positif Covid-19

Update virus corona di dunia

Data terbaru menurut worldometer, negara yang paling terpukul akibat pandemi Covid-19 adalah AS.

Lebih dari tiga juta orang terjangkit virus yang artinya hampir satu dari setiap 100 orang terinfeksi.

AS juga menyumpang total kasus kematian tertinggi dengan lebih dari 135.000.

Sementara Brasil melaporkan hampir lebih dari 1,7 juta kasus dengan total kematian melebihi 69 ribu.

Di sisi lain, Presiden Bolivia Jeanine Anez dan politikus Venezuela Diosdado Cabello dinyatakan positif mengidap Covid-19.

Hal itu hanya berselang beberapa hari setelah Presiden Brasil positif Covid-19.

Petugas kesehatan dari layanan tanggap darurat medis membawa Eladio Lopes Brasil (79), yang terinfeksi virus corona baru, dengan tandu yang akan dipindahkan dengan kapal ambulans dari komunitas Portel ke rumah sakit di Breves, di pulau Marajo, negara bagian Para, Brasil, pada 25 Mei 2020. Layanan kapal ambulan memungkinkan pasien COVID-19 yang kritis dipindahkan di daerah yang sangat terpencil yang dikelilingi oleh air di Brasil.
Petugas kesehatan dari layanan tanggap darurat medis membawa Eladio Lopes Brasil (79), yang terinfeksi virus corona baru, dengan tandu yang akan dipindahkan dengan kapal ambulans dari komunitas Portel ke rumah sakit di Breves, di pulau Marajo, negara bagian Para, Brasil, pada 25 Mei 2020. Layanan kapal ambulan memungkinkan pasien COVID-19 yang kritis dipindahkan di daerah yang sangat terpencil yang dikelilingi oleh air di Brasil. (TARSO SARRAF / AFP)

Baca: 3 Pimpinan Dunia Tersengat Virus Corona: PM Inggris, Presiden Brasil dan Bolivia

Kementerian kesehatan Bolivia mengatakan, negara itu memiliki 44.113 kasus yang dikonfirmasi dan 1.638 kematian.

Melihat peningkatan jumlah infeksi baru membuat rumah sakit kewalahan di beberapa daerah.

Venezuela dianggap sebagai salah satu negara yang paling tidak siap di dunia untuk menghadapi pandemi ini.

Karena rumah sakit secara rutin kekurangan pasokan dasar seperti air, listrik dan obat-obatan.

Di tempat lain, Tokyo telah melihat peningkatan dalam kasus yang memicu kekhawatiran gelombang kedua virus.

Hong Kong telah menutup semua sekolah sebagai tanggapan atas lonjakan kasus coronavirus.

Warga Hong Kong mengenakan masker di luar rumah karena kekhawatiran penyebaran virus corona.
Warga Hong Kong mengenakan masker di luar rumah karena kekhawatiran penyebaran virus corona. (SCMP)

Baca: PM Trudeau: Kanada Tangani Covid-19 Lebih Baik Daripada Amerika Serikat

Setelah dua malam protes anti-kuncian di Serbia, pihak berwenang telah melarang pertemuan massal di ibukota Beograd setelah peningkatan kasus yang dikonfirmasi.

Serbia, yang memiliki populasi sekitar 6,9 juta, telah mengonfirmasi lebih dari 17.342 kasus, termasuk 352 kematian.

"Sistem kesehatan di Beograd hampir hancur," kata perdana menteri Serbia Ana Brnabic.

Pemerintah Inggris mengeluarkan Serbia dari daftar negara tempat orang-orang dapat kembali atau mengunjungi Inggris tanpa melakukan isolasi diri.

Pejabat di negara-negara Eropa lainnya, termasuk Prancis dan Yunani, telah memperingatkan risiko peningkatan baru karena jarak sosial dilanggar.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas