Indonesia Masuk 10 Besar Kasus Covid-19 di Asia, Urutan ke-26 Dunia di Bawah China dan Iraq
Indonesia berada di urutan ke-10 Asia dan ke-26 dunia kasus konfirmasi Covid-19 pada Rabu (15/7/2020) sore. Indonesia di bawah China dan Iraq.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Indonesia berada di urutan ke-26 negara dengan kasus konfirmasi Covid-19 di dunia pada Rabu (15/7/2020) sore.
Indonesia berada dua tingkat di bawah negara asal Covid-19, China, yang berada di urutan ke-24.
Dengan tambahan 1.522 kasus, total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 80.094 orang.
Dikutip dari worldometers, Iraq berada satu tingkat di atas Indonesia dengan 81.757 kasus.
Adapun negara dengan kasus terbanyak masih ditempati Amerika Serikat dengan 3.545.692 kasus.
Brazil berada di urutan kedua dengan 1.931.204 kasus.
Hingga saat ini lebih dari 3 juta warga dunia terpapar Covid-19.
Baca: Masyarakat Dinilai Sudah Tak Takut Covid-19, DPRD Minta Anies Kembali Perketat PSBB
10 Besar Asia
Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di atas Filipina.
Adapun di kawasan Asia, Indonesia menempati urutan ke-10.
Berikut 10 besar negara di Asia dengan kasus Covid-19 terbanyak dikutip dari worldometers, Rabu (15/7/2020) pukul 17.15 WIB.
1. India 937.844 kasus
2. Iran 262.173 kasus
3. Pakistan 255.769 kasus
4. Saudi Arabia 237.803 kasus
5. Turkey 214.993 kasus
6. Bangladesh 193.590 kasus
7. Qatar 104.533 kasus
8. China 83.611 kasus
9. Iraq 81.757 kasus
10. Indonesia 80.094 kasus
Baca: Khofifah: 32 Mesin Lab PCR Telah Disebar di Wilayah Jawa Timur
Tambahan Harian
Sementara itu pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kembali memperbarui soal data jumlah pasien positif virus corona di Indonesia pada Rabu (15/7/2020)
Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan hari ini kasus baru bertambah 1.522 orang
"Covid-19 terkonfirmasi sebanyak 1.522 orang sehingga menjadi total kasus positif sebanyak 80.094 orang," ujar Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu (15/7/2020).
Sementara pasien yang sembuh bertambah 1.414 orang. Sehingga total pasien yang sembuh mencapai 39.050 orang.
"Sementara jumlah yang meninggal dunia menjadi 3.797 orang setelah penambahan 87 orang," ungkap Yurianto.
Seperti diketahui, pada Selasa (15/7/2020) kemarin terdapat tambahan 1.591 kasus positif corona di Indonesia sehingga total 78.572 orang.
Sementara penambahan kasus sembuh hari ini mencapai 947 pasien, sehingga total kasus sembuh sebanyak 37.636 orang
Sementara jumlah yang meninggal dunia menjadi 3.710 orang setelah penambahan 54 orang.
Baca: Pasien Positif Covid-19 di RS Wisma Atlet Lebih dari 1.000 Orang Selama Enam Hari Berturut-turut
Prediksi Puncak Covid-19
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi puncak wabah virus corona (Covid-19) di Indonesia akan terjadi pada bulan Agustus atau September 2020 nanti.
Hal itu disampaikan Jokowi kala berbincang dengan wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (13/7/2020).
"Kalau melihat angka-angka, memang nanti perkiraan puncaknya ada di Agustus atau September, perkiraan terakhir," kata Jokowi dikutip dari pemberitaan Tribunnews.com sebelumnya.
Jokowi pada bulan Maret lalu juga sempat memprediksi puncak Covid-19 akan terjadi pada Mei.
Akan tetapi prediksi tersebut meleset.
Jokowi kini justru menemukan fakta kasus baru Covid-19 masih terus bertambah.
Baca: Covid-19 Menular Lewat Udara, Pakar: Minimalisir Penggunaan AC di Kantor
Seperti halnya di DKI Jakarta, positivity rate atau perbandingan antara jumlah tes dengan orang yang dinyatakan positif Covid-19 melonjak dari empat hingga lima persen menjadi 10,5 persen.
Prediksi terbaru pandemi Covid-19 akan mencapai puncaknya pada Agustus atau September juga masih bisa berubah.
Jokowi menilai hal tersebut bergantung dengan kinerja seluruh jajarannya dalam menekan penyebaran kasus Covid-19.
"Kalau kita tidak melakukan sesuatu, ya bisa angkanya berbeda. Oleh sebab itu, saya minta pada para menteri untuk bekerja keras," ungkapnya.
Beri Arahan Masifkan 3T
Sementara itu, Jokowi juga memberikan arahan untuk memasifkan 3T, yakni testing, tracing, dan treatment.
Hal itu disampaikan Jokowi kala membuka rapat terbatas, Senin (13/7/2020).
"Ada tiga hal yang ingin saya sampaikan pada pagi hari ini. Yaitu (pertama), tetap pada concern kita untuk memasifkan 3T dengan prioritas," ungkap Jokowi dikutip dari setkab.go.id.
Baca: Tingkat Risiko Penularan Covid-19 di Kota/Kab Jawa Timur, Hanya Ada 5 Wilayah Berisiko Rendah
Ada delapan provinsi yang diminta Jokowi untuk diprioritaskan.
Kedelapan provinsi tersebut ialah Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Papua.
Jokowi juga meminta ditingkatkannya kemampuan tes PCR per hari.
"Untuk tes harus ditingkatkan jumlah PCR test dengan menambah jumlah lab-lab yang ada di daerah plus mobile lab PCR."
"Yang kita harapkan nantinya target sesuai yang saya sampaikan supaya bisa tercapai, 30 ribu," ungkapnya.
Jokowi juga meminta agar tracing dilakukan secara masif.
"Tracing atau penelusuran untuk ODP maupun PDP, kemudian memberikan isolasi mandiri dan treatment."
"Ini peningkatan fasilitas kesehatan rumah sakit khususnya bed, APD, obat-obatan, ventilator, kamar isolasi yang ini juga masih memerlukan tambahan-tambahan untuk provinsi-provinsi yang tadi saya sebut," ungkap Jokowi.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto/Fahdi Fahlevi/Taufik Ismail)