Laboratorium PCR di RS TNI AD Sariningsih Bandung Mulai Beroperasi Hari Ini
Andika menyampaikan lab PCR yang akan dibangun menggunakan ekstraksi RNA robotic sehingga hasilnya akan lebih cepat dan akurat.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) di Rumah Sakit TNI Angkatan Darat (AD) Sariningsih Bandung Jawa Barat mulai beroperasi pagi ini Kamis (16/7/2020).
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Brigjen TNI Nefra Firdaus mengatakan laboratorium PCR tersebut merupakan bagian dari pengadaan 68 laboratorium PCR di 68 Rumah Sakit TNI AD yang menjadi prioritas TNI AD.
Nefra mengatakan laboratorium tersebut merupakan laboratorium PCR kedua yang dimiliki RS TNI AD.
Nefra mengatakan laboratorium PCR pertama berada di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.
Baca: 160 Pasien Covid-19 di Secapa AD Mulai Jalani Uji Klinis Anticovid-19
Nefra mengatakan keberadaan laboratorium PCR di RS TNI AD Sariningsih ditujukan untuk mempercepat pelayanan pemeriksaan spesimen hasil swab di Bandung dan sekitarnya.
"Sebagai bagian dari pengadaan 68 Lab PCR untuk 68 RS TNI AD di seluruh Indonesia dari dukungan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19, pagi ini mulai dioperasikan Lab PCR kedua di RS TNI AD Sariningsih, Bandung, untuk percepat pelayanan pemeriksaan spesimen hasil swab di Bandung dan sekitarnya," kata Nefra dalam keterangan resminya pada Kamis (16/7/2020).
Diberitakan sebelumnya, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) saat ini memprioritaskan pembangunan dan penyiapan Laboratorium PCR untuk Covid-19 di 68 Rumah Sakit TNI AD di seluruh Indonesia.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan meski terdapat dinamika selama prosesnya, namun pihaknya akan terus memantau untuk percepatan pengadaannya.
Hal tersebut disampaikan Andika saat menerima laporan dari jajarannya pada Jumat (12/6/2020) lalu sebagaimana tertera pada caption tayangan TNI AD 60" yang diunggah lewat akun Instagram resmi TNI Angkatan Darat, @tni_angkatan_darat, pada Senin (15/6/2020).
"Pengerjaan laboratorium PCR serta pengadaan alat PCR meskipun terdapat dinamika yang naik turun, akan kami pantau terus untuk percepatan pengadaannya. Laboratorium ini menjadi prioritas kita, supaya ketersediaan reagen dapat lebih cepat dan dapat menampung banyak," kata Andika.
Andika juga meminta agar tenaga analis dan kepala laboratorium Polymerse Chain Reaction (PCR) dengan ekstraksi RNA robotic di 68 rumah sakit TNI AD segera disiapkan.
Andika menyampaikan hal tersebut menanggapi laporan Kepala Pusat Zeni Angkatan Darat Mayjen TNI Mohammad Munib yang menyampaikan bahwa desain ruangan untuk laboratorium tersebut telah disiapkan.
Hal itu disampaikan Andika ketika memberikan arahan dalam webinar dengan Kepala Kesehatan Daerah Militer (Kakesdam), Kepala Rumah Sakit TNI AD, dan RSPAD terkait laporan penanganan covid-19 serta rencana penyediaan laboratorium PCR di rumah sakit TNI AD.
"Ini adalah satu langkah maju yang cukup jauh ke depan. Oleh karena itu kita harus mulai menyiapkan. Masing-masing rumah sakit harus menyiapkan tenaganya, analis maupun kepala laboratorium. Sehingga pada saatnya barang ini datang, sudah siap," kata Andika dalam tayangan TNI AD 60" yang diunggah lewat akun Instagram resmi TNI AD pada Senin (8/6/2020).
Andika menyampaikan lab PCR yang akan dibangun menggunakan ekstraksi RNA robotic sehingga hasilnya akan lebih cepat dan akurat.
Pengunaan ekstraksi RNA robotic tersebut diharapkan juga mengurangi kebutuhan analis.
"Kali ini kita menghadirkan lab PCR di setiap rumah sakit kita. Kita ada 68. Lab PCR ini ekstraksi RNA-nya akan robotic. Jadi akan lebih cepat," kata Andika.
Selain itu Andika juga meminta Kepala Pusat Zeni Angkatan Darat untuk berkomunikasi dengan 68 Kepala Rumah Sakit rumah sakit Angkatan Darat di setiap daerah mengenai kondisi jumlah pasien di wilayah tersebut.
"Pembangunan ini akan dilakukan secara bertahap dan diprioritaskan untuk wilayah zona merah covid-19," kata Andika.
Andika juga menjelaskan bahwa pembangunan laboratorium PCR tersebut tidak menggunakan bangunan yang sudah ada, melainkan dibangun dengan bangunan fisik yang baru.
Pembangunan laboratorium PCR tersebut telah mendapat persetujuan dari gugus tugas penanganan covid-19 di Indonesia.
Sementara itu Munib mengatakan telah menyampaikan desain laboratorium tersebut ke Kepala Pusat Kesehatan Angkatan Darat.
Laboratorium tersebut didesain berukuran 3 x 3 meter yang mampu memuat seluruh alat-alat yang diperlukan laboratorium.
"Sudah kami sampaikan ke Kapuskes alat-alat tadi cukup ruangan 3 x 3 meter, sudah cukup masuk semua. Kalau desain itu memang sudah di-acc itu yang nanti akan kami sebar ke rumah sakit-rumah sakit di daerah. Oleh karena itu untuk menyingkat waktu, tiap-tiap Karumkit mohon untuk menyediakan tanah sekitar 5 x 10 meter," kata Munib.