Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Studi Vaksin Covid-19 Fase 3 di AS Libatkan 30 Ribu Sukarelawan, Ini Prosesnya

Studi vaksin fase 3 yang dikembangkan National Institutes of Health dan Moderna berlangsung mulai Senin (27/7/2020) ini.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Studi Vaksin Covid-19 Fase 3 di AS Libatkan 30 Ribu Sukarelawan, Ini Prosesnya
Fresh Daily
Ilustrasi vaksin virus corona. 

TRIBUNNEWS.COM - Studi vaksin Covid-19 fase 3 yang dikembangkan National Institutes of Health dan Moderna berlangsung mulai Senin (27/7/2020) ini.

Mengutip dari CNBC, uji klinis vaksin Covid-19 digadang-gadang sebagai studi terbesar di dunia karena melibatkan 30.000 sukarelawan. 

Tujuan dari studi vaksi Covid-19 fase tiga ini untuk mengevaluasi keamanan vaksin Moderna/NIH.

Selain itu juga untuk mencari jawaban tentang keampuhan vaksin mencegah gejala Covid-19 setelah dua dosis suntikan dan perkembangan lainnya.

Para relawan akan menerima dua kali dosis, per-dosisnya 100 mikrogram, atau plasebo dengan jarak 28 hari.

Baca: Fakta Baru Soal Vaksin Corona di Indonesia: Relawan Dapat Asuransi Hingga Kekhawatiran Anggota DPR

Baca: Soal Vaksin Corona, Anggota DPR Khawatir Akan Dijadikan Bisnis Pemerintah Indonesia dan China

Ilustrasi vaksin Covid-19. Perusahaan vaksin asal China, CanSino Biologics, sedang bernegosiasi dengan beberapa negara agar kandidat vaksin Covid-19 miliknya bisa diuji coba fase ketiga di luar negeri.
Ilustrasi vaksin Covid-19. Perusahaan vaksin asal China, CanSino Biologics, sedang bernegosiasi dengan beberapa negara agar kandidat vaksin Covid-19 miliknya bisa diuji coba fase ketiga di luar negeri. (Pixabay/TheDigitalArtist)

Relawan tidak akan tahu apakah mereka mendapatkan suntikan vaksin asli atau versi tiruan.

Setelah dua dosis, para ilmuwan akan melacak kelompok mana yang mengalami lebih banyak infeksi ketika relawan menjalani rutinitas harian, terutama di daerah dengan tingkat infeksi tinggi.

Berita Rekomendasi

"Sayangnya untuk Amerika Serikat, kami memiliki banyak infeksi saat ini," ujar Anthony Fauci, ahli penyakit menular top AS.

Beberapa vaksin yang dibuat China dan Universitas Oxford Inggris awal bulan ini juga memulai tes tahap akhir.

Namun keduanya dalam lingkup yang kecil, seperti di Brasil dan negara yang terpuruk dengan pandemi.

Namun AS membutuhkan tes vaksin sendiri dengan standar yang disesuaikan.

Baca: Vaksin Pertama Covid-19 Diperkirakan Paling Cepat Digunakan Awal 2021

Gambar selebaran yang dikeluarkan oleh kantor pers Pemerintah Negara Bagian Sao Paulo menunjukkan seorang sukarelawan yang menerima vaksin COVID-19 selama tahap uji coba vaksin yang diproduksi oleh perusahaan Cina Sinovac Biotech di Hospital das Clinicas (HC) di negara bagian Sao Paulo, Brasil, pada 21 Juli 2020. - Uji coba vaksin akan dilakukan di Brasil dalam kemitraan dengan Brasil Research Institute Butanta.
Gambar selebaran yang dikeluarkan oleh kantor pers Pemerintah Negara Bagian Sao Paulo menunjukkan seorang sukarelawan yang menerima vaksin COVID-19 selama tahap uji coba vaksin yang diproduksi oleh perusahaan Cina Sinovac Biotech di Hospital das Clinicas (HC) di negara bagian Sao Paulo, Brasil, pada 21 Juli 2020. - Uji coba vaksin akan dilakukan di Brasil dalam kemitraan dengan Brasil Research Institute Butanta. (Handout / Pemerintah Negara Bagian Sao Paulo/AFP)

Biasanya dibutuhkan bertahun-tahun untuk membuat vaksin baru dari awal, tetapi para ilmuwan berhasil bergerak cepat kali ini.

Tentunya hal ini didorong oleh kesadaran dan pengetahuan bahwa vaksinasi adalah harapan terbaik dunia melawan pandemi.

Virus corona bahkan belum disadari sebelum akhir Desember, dan ilmuwan mulai meramu vaksin pada 10 Januari ketika China berbagi urutan genetik virus.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas