11 Wisatawan Lokal Positif Corona setelah Manfaatkan Diskon Hotel, Vietnam Evakuasi 80.000 Warga
Vietnam tengah mengevakuasi 80.000 warga yang kebanyakan wisatawan lokal, dari pusat kota Da Nang.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Vietnam tengah mengevakuasi 80.000 warga yang kebanyakan wisatawan lokal, dari pusat kota Da Nang.
Hal itu dilakukan setelah 11 penduduk dinyatakan positif mengidap virus corona.
Negara di Asia Tenggara itu kembali waspada, setelah mengkonfirmasi infeksi kelompok pertamanya sejak April akhir pekan lalu.
Evakuasi akan memakan waktu setidaknya empat hari dengan maskapai penerbangan domestik.
Maskapai ini mengoperasikan sekitar 100 penerbangan setiap hari dari Da Nang ke 11 kota Vietnam, kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.
"11 kasus Covid-19 baru semuanya terkait dengan rumah sakit dan termasuk empat petugas kesehatan," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Vietnam, Senin (27/7/2020), dikutip dari Sky News.
Baca: Vietnam Deteksi Infeksi Virus Corona Lewat Transmisi Lokal, Kasus Pertama Sejak April
Negara ini telah memberlakukan tindakan karantina yang ketat dan melakukan program pengujian yang agresif dan luas selama pandemi.
Kementerian kesehatan mengatakan telah mendaftarkan total 431 kasus, tanpa kematian.
Mereka pun mengklaim telah melakukan lebih dari 430.000 tes dengan hampir 12.000 orang di bawah karantina.
Hingga kini, Vietnam masih tertutup bagi pariwisata asing.
Tetapi telah terjadi lonjakan wisatawan domestik yang ingin memanfaatkan diskon penerbangan dan paket liburan ke hotel dan resor lokal.
Baca: Sempat Bebas Corona Selama 3 Bulan, Vietnam Kini Catat 1 Kasus Baru Covid-19
Mereka yang kembali dari Da Nang ke bagian lain negara itu akan diminta untuk karantina di rumah selama 14 hari.
Evakuasi kota adalah bagian dari upaya berkelanjutan negara untuk menahan wabah Covid-19.
Vietnam telah 99 hari berturut-turut tanpa transmisi kelompok sebelum seorang pria berusia 57 tahun dipastikan memiliki virus itu pada hari Sabtu, menurut media pemerintah.