CATATAN 5 Bulan Virus Corona di Indonesia, Prediksi Covid-19 Berakhir
Bulan Agustus, lima bulan corona di Indonesia, penyebaran kasus cenderung bertambah hingga soal prediksi
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Per Rabu (5/8/2020), kasus corona di Indonesia mencapai total 116.871 kasus.
Jumlah itu merupakan akumulasi dari tambahan kasus Covid-19 dalam sehari terakhir sebanyak 1.815 kasus.
Sementara penyebaran kasus yang terjadi di Indonesia cenderung mengalami penambahan.
Bahkan di atas angka seribu kendati saat ini telah menginjak Agustus, alias bulan kelima corona menyebar di Indonesia sejak 2 Maret 2020 lalu.
Di sisi lain, prediksi berakhir corona pada Mei-Juni lalu telah mencuat dari berbagai kalangan.
Mulai dari pakar tim gugus tugas, universitas hingga Presiden Joko Widodo menarget kurva corona turun di bulan Mei 2020.
Inilah fakta-faktanya.
Prediksi Meleset
1. Tim Pakar Gugus Tugas
Baca: Bulan Kelima Corona di Indonesia: Urutan 8 Dunia hingga Tambahan Kasus Hampir Capai 2.000/Hari
Tim Pakar Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 memprediksi puncak pandemi Covid-19 bakal terjadi pada awal Mei dan akan berakhir sekitar awal Juni.
"Kami telah mereview dan mengombinasikan seluruh prediksi, puncak pandemi akan dimulai pada awal Mei dan berakhir sekitar awal Juni," kata Ketua Tim Pakar Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 di Indonesia Wiku Adisasmito dalam konferensi pers pada 16 April sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Prediksi ini dikumpulkan dari penelitian yang dilakukan oleh berbagai pihak.
Adapun jumlah kumulatif kasus pada awal periode puncak yakni Mei diperkirakan sekitar 95.000 kasus.
Sementara pada Juni dan Juli, kasus kumulatif yang dikonfirmasi diperkirakan berjumlah sekitar 106.000 kasus.
Berdasarkan data saat ini, prediksi tersebut ternyata meleset karena kasus Corona di Indonesia belum turun.
2. BIN Prediksi Puncak pada Juli 2020
Dikutip dari Kompas.com, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyampaikan, berdasarkan data dari Badan Intelijen Negar (BIN), puncak penyebaran virus corona di Indonesia akan terjadi pada bulan Juli 2020.
Pada Juli 2020, diperkirakan kasus Covid-19 di tanah air mencapai 106.287 kasus.
Dalam data tersebut, dituliskan, kasus Covid-19 akan mengalami peningkatan di akhir Maret sebanyak 1.577 kasus, akhir April sebanyak 27.307 kasus, lalu 95.451 kasus di akhir Mei, dan 105.765 kasus di akhir Juni.
Merujuk data BIN tersebut, jumlah kasus masih berada di bawah angka yang dipresiksi.
Sebagai contoh, pada hari ini, total kasus di Indonesia sebanyak 64.958 kasus, jaudh di bawah prediksi BIN sebanyak 105.765 kasus di akhir Juni.
3. Permintaan Kurva Turun di Bulan Mei Tak Terealisasi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat meminta agar kurva Corona turun di bulan Mei 2020.
Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka sidang kabinet melalui video conference, Rabu (6/5/2020).
"Target kita di bulan Mei ini harus betul-betul tercapai, sesuai dengan target yang kita berikan, yaitu kurvanya sudah harus turun, dan masuk posisi sedang di Juni. Di Juli harus masuk posisi ringan dengan cara apa pun," ujar Jokowi sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Namun, berdasarkan data saat ini, permintaan Jokowi itu dipastikan tak bisa tercapai.
SUTD Prediksi September
Dikutip dari Kompas.com, berbagai prediksi muncul tentang kapan virus corona atau Covid-19 akan berakhir.
Sebuah riset yang dilakukan oleh Singapore University of Technology and Design ( SUTD) menunjukkan, wabah Covid-19 di Indonesia akan berakhir pada 7 Oktober 2020.
SUTD merupakan salah satu universitas ternama di Singapura, yang berfokus pada kajian studi teknologi dan desain.
Baca: Saat Prediksi Jokowi, Luhut, Ahli, hingga LSI Soal Akhir Pandemi Corona di Indonesia Meleset, BIN?
Hasil risetnya diungkap di situs web ddi.sutd.edu.sg, dengan update terakhir pada 5 Mei 2020.
"Situs ini menyediakan pemantauan prediktif berkelanjutan Covid-19 sebagai pelengkap pemantauan tradisional atau praktik prediksi tradisional," demikian keterangan yang tertera di bagian pengenalan.
Dalam penghitungannya, SUTD menggunakan model SIR (Susceptible-Infected-Recovered) yang dipadukan dengan data harian virus corona yang diperbarui dari berbagai negara.
Prediksi akhir wabah virus corona juga dicantumkan bersama prediksi pergeseran tanggal atau deviasi.
Dari pemodelan itu akan terlihat kurva siklus hidup pandemi dan tanggal berakhirnya secara teoretis, menurut kode-kode dari Milan Batista dan data dari Our World in Data.
Hasil riset SUTD menunjukkan, prediksi wabah virus corona di dunia berakhir pada 20 Desember 2020.
Hasilnya, terlihat pandemi virus corona secara global diprediksi akan berakhir pada 20 Desember 2020 dan dapat bergeser 5,9 hari.
SUTD juga mencantumkan prediksi berakhir wabah Covid-19 di Indonesia, yakni pada 7 Oktober 2020, dengan deviasi 14,9 hari.
SUTD memperkirakan wabah virus corona Covid-19 di Indonesia berakhir pada 7 Oktober 2020. (SUTD)
Negara-negara besar lainnya juga turut dimasukkan dalam data SUTD.
SUTD memperkirakan wabah virus corona Covid-19 di Indonesia berakhir pada 7 Oktober 2020.(SUTD)
Amerika Serikat: prediksi berakhir 10 Oktober 2020, deviasi 7,4 hari.
Singapura: prediksi berakhir 29 September 2020, deviasi 48 hari.
Inggris: prediksi berakhir 16 September 2020, deviasi 6 hari.
Italia: prediksi berakhir 15 September 2020, deviasi 20,5 hari.
Arab Saudi: prediksi berakhir 11 September 2020, deviasi 22,1 hari.
India: prediksi berakhir 31 Agustus 2020, deviasi 11,2 hari.
Jepang: prediksi berakhir 30 Agustus 2020, deviasi 20,2 hari.
Perancis: prediksi berakhir 17 Agustus 2020, deviasi 2,1 hari.
Jerman: prediksi berakhir 16 Agustus 2020, deviasi 2,3 hari.
Spanyol: prediksi berakhir 11 Agustus 2020, deviasi 14,6 hari.
Namun SUTD mengingatkan, prediksi ini dapat berubah sewaktu-waktu, prediksi belum tentu tepat karena ada faktor alam.
Di situs web SUTD juga mencantumkan disclaimer, bahwa riset ini hanya untuk keperluan edukasi dan penelitian dan mungkin terdapat kesalahan.
Peringatan pun dituliskan yang berbunyi, "Pembaca harus menyikapi prediksi apa pun dengan hati-hati."
Optimisme berlebihan berdasarkan perkiraan tanggal akhir berbahaya, karena dapat mengendurkan kedisiplinan dan kendali, menyebabkan virus dan kembali berputar, dan harus dihindari."
Prediksi terbaru dari SUTD mencakup tiga perkiraan alternatif dari akhir pandemi secara berurutan, yaitu:
Waktu ketika kasus terakhir yang diperkirakan telah teridentifikasi
Waktu ketika 99 persen dari total kasus yang diperkirakan telah diidentifikasi
Waktu ketika 97 persen dari kasus yang diperkirakan telah teridentifikasi
Berdasarkan prediksi terbaru hingga Minggu (26/4/2020) di laman SUTD, secara umum, diperkirakan bahwa pandemi virus corona di dunia akan berakhir 97 persen pada 29 Mei 2020 dan 100 persen pada 8 Desember 2020.
Akhir pandemi 97 persen adalah waktu di mana kurva kasus mulai memasuki area hijau pada grafik.
Berikut prediksi untuk berbagai negara:
Indonesia
Titik belok dari pandemi virus corona di Indonesia diperkirakan telah terjadi pada 20 April 2020. Sementara, akhir pandemi 97 persen diprediksi akan terjadi pada 7 Juni 2020 dan 100 persen pada 7 September 2020.
Singapura
Titik belok diperkirakan terjadi pada 5 Mei 2020.
Akhir pandemi 97 persen diprediksi terjadi pada 4 Juni.
Sedangkan akhir pandemi 100 persen diprediksi terjadi pada 7 Agustus 2020.
Amerika Serikat
Akhir pandemi virus corona sebesar 97 persen diperkirakan akan berakhir pada 11 Mei 2020.
Sedangkan akhir pandemi 100 persen diperkirakan terjadi pada 26 Agustus 2020.
India
Di India, titik belok diperkirakan telah terjadi pada 18 April 2020.
Akhir pandemi 97 persen diprediksi terjadi pada 15 Mei 2020 dan akhir pandemi 100 persen pada 13 Juli 2020.
Turki
Titik belok wabah corona di Turki diperkirakan telah terjadi pada 14 April 2020.
Akhir pandemi 97 persen diprediksi akan terjadi pada 17 Mei 2020 dan akhir pandemi 100 persen pada 12 Agustus 2020.
Uni Emirat Arab
Uni Emirat Arab diperkirakan telah mengalami titik belok pada 17 April 2020.
Adapun akhir pandemi 97 persen diprediksi akan terjadi pada 11 Mei 2020 dengan akhir pandemi 100 persen pada 22 Juni 2020.
Arab Saudi
Pada 26 April, diperkirakan titik belok pandemi virus coorna telah dialami Arab Saudi.
Sedangkan akhir pandemi virus corona 97 persen diprediksi terjadi pada 22 Mei 2020 dan akhir pandemi 100 persen pada 11 Juli 2020.
Italia
Akhir pandemi virus corona 97 persen diprediksi akan terjadi pada 8 Mei 2020 di Italia.
Sementara, akhir pandemi 100 persen diperkirakan akan terjadi pada 25 Agustus 2020 mendatang.
Inggris
Di Inggris, akhir pandemi virus corona 97 persen diprediksi akan terjadi pada 16 Mei 2020.
Sedangkan akhir pandemi 100 persen diperkirakan akan terjadi pada 14 Agustus 2020 mendatang.
Jerman
Akhir pandemi virus corona 97 persen diprediksi akan terjadi pada 3 Mei 2020 di Jerman.
Sedangkan akhir pandemi 100 persen diperkirakan akan terjadi pada 25 Agustus 2020.
Perancis
Di Perancis, akhir pandemi virus corona 97 persen diprediksi akan terjadi pada 6 Mei 2020.
Sedangkan akhir pandemi 100 persen diperkirakan akan terjadi pada 5 Agustus 2020 mendatang.
Spanyol
Akhir pandemi virus corona 97 persen diprediksi akan terjadi pada 4 Mei 2020 di Spanyol.
Sedangkan akhir pandemi 100 persen diperkirakan akan terjadi pada 7 Agustus 2020.
Australia
Di Australia, akhir pandemi virus corona 97 persen diprediksi akan terjadi pada 4 Mei 2020.
Sedangkan akhir pandemi 100 persen diperkirakan akan terjadi pada 7 Agustus 2020 mendatang.
Jepang
Akhir pandemi virus corona 97 persen diprediksi akan terjadi pada 18 Mei 2020 di Jepang.
Sedangkan akhir pandemi 100 persen diperkirakan akan terjadi pada 26 September 2020.
Filipina
Di Filipina, akhir pandemi virus corona 97 persen diprediksi akan terjadi pada 9 Mei 2020.
Sedangkan akhir pandemi 100 persen diperkirakan akan terjadi pada 2 Juli 2020 mendatang.
Malaysia
Akhir pandemi virus corona 97 persen diprediksi akan terjadi pada 7 Mei 2020 di Malaysia.
Sedangkan akhir pandemi 100 persen diperkirakan akan terjadi pada 6 Juli 2020.
Adapun daftar lengkap untuk mengetahui prediksi akhir pandemi dari setiap negara berdasarkan pembaruan berkala dapat dilihat pada situs ini.
(Tribunnews.com/Chrysnha, Daryono) (Kompas.com/Aditya Jaya Iswara, Rakhmat Nur Hakim, Vina Fadhrotul Mukaromah)