Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Herbal dan Jamu Seperti yang Diklaim Hadi Pranoto Tak Bisa Sembuhkan Corona, Tapi Ringankan Komorbid

Menjawab berbagai klaim mengenai obat herbal tradisional yang kerap disebut dapat menyembuhkan infeksi virus Corona itu, Kemenkes memberi penjelasan.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Herbal dan Jamu Seperti yang Diklaim Hadi Pranoto Tak Bisa Sembuhkan Corona, Tapi Ringankan Komorbid
Kolase Tribun-Timur.com
Hadi Pranoto mengklaim menemukan obat Covid-19 yang dihargai Rp 150.000 per botol yang telah ampuh sembuhkan ribuan pasien positif corona. 

Kematian tertinggi terjadi pada penderita hipertensi.

"Jamu atau herbal bisa dipakai untuk meringankan gejala-gejala penyakit penyerta. Tujuannya seperti itu. Jadi bukan untuk menyembuhkan COVID-nya seperti ada beberapa informasi misleading beberapa hari ini," lanjutnya.

Sebagai contoh ramuan jamu seledri, pegagan, daun kumis kucing, temulawak, kunyit, hingga meniran dijelaskan oleh Saikhu bisa membantu seseorang mengendalikan hipertensi yang menurut data jadi komorbid nomor satu pada pasien Corona.

Togi Junuce Hutadjulu, Direktur Standarisasi Obat Narkotika, Psikotropika, Prekusor dan Zat Adiktif
Togi Junuce Hutadjulu, Direktur Standarisasi Obat Narkotika, Psikotropika, Prekusor dan Zat Adiktif (Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional)

Direktur Standardisasi Obat Narkotika, Psikotropika, prekursor dan zat adiktif Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Togi Junice Hutadjulu juga memastikan hingga saat ini belum ada obat herbal atau tradisional yang bisa diklaim untuk menyembuhkan Covid-19.

"Obat herbal juga belum. Pengembangan vaksin berjalan, badan POM  mengawal, obat ini akan aman dalam rangka pencegahan atau treatment Covid-19," ujar Togi.

Menurutnya, BPOM mendapatkan mandat untuk memastikan obat tradisional dan pangan itu memenuhi persyaratan aspek khasiat keamanan dan kualitas.

Dia memastikan, hingga saat ini pengembangan obat belum ada yang bisa diklaim untuk Covid-19.

Berita Rekomendasi

Mengenai obat herbal maupun jamu yang saat ini banyak dijual di pasaran, Togi mengimbau masyarakat agar memilih jamu yang sudah mendapat izin edar.

Hal ini bisa diketahui dengan mengecek label pada kemasan. Jamu yang sudah mendapat izin edar
disebut Togi aman dikonsumsi dan bermanfaat karena sudah melalui uji coba.

"Masyarakat harus berhati-hati karena dalam kondisi seperti ini banyak sekali tawaran-
tawaran atau endorse. Klaim-klaimnya menyembuhkan COVID, harga murah, dan

sebagainya," ungkap Togi.(tribun network/den/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas