Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Amankah Naik Pesawat saat Pandemi? Studi Kasus Menjawab Pertanyaan Tersebut

tampaknya penularan Covid-19 dapat terjadi di pesawat terbang tapi tidak sebanyak yang dibayangkan.

Editor: Sanusi
zoom-in Amankah Naik Pesawat saat Pandemi? Studi Kasus Menjawab Pertanyaan Tersebut
unsplash.com/@neonbrand
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM - Moda transportasi seperti pesawat sudah mulai beroperasi. Namun, amankah terbang saat pandemi Covid-19?

Mungkin kita berasumsi bahwa penularan virus mudah terjadi di dalam kabin yang padat dan tanpa ventilasi.

Namun faktanya, hanya sedikit penelitian yang mengaitkan risiko perjalanan udara dengan penularan SARS-Cov-2.

Dalam studi kasus paling komprehensif, tim ilmuwan dari Universitas Goethe di Jerman merinci bagaimana Covid-19 menyebar di antara penumpang dalam penerbangan komersial.

Baca: Dirut Angkasa Pura I Optimistis Jika Syarat Rapid Test Dihapus, Jumlah Penumpang Pesawat Melonjak

Laporan yang terbit di JAMA Network Open memaparkan bagaimana dalam pesawat ada tujuh orang yang positif Covid-19 kemudian menularkan ke penumpang lain, terutama yang duduk di dua baris terdekat.

Dengan kata lain, tampaknya penularan Covid-19 dapat terjadi di pesawat terbang tapi tidak sebanyak yang dibayangkan.

"Kami mendeteksi kemungkinan transmisi selama penerbangan. Transmisi (dalam penerbangan) dapat terjadi," kata Profesor Sandra Ciesek, penulis studi dan Direktur Institut Virologi Medis di Universitas Goethe dilansir IFL Science, Selasa (18/8/2020).

Berita Rekomendasi

Ciesek dan timnya melakukan studi kasus penerbangan komersial yang terbang dari Tel Aviv, Israel ke Frankfurt, Jerman pada 9 Maret 2020. Penerbangan ini berdurasi 4 jam 40 menit.

Sebagai catatan, 9 Maret 2020 merupakan tahap awal pandemi Covid-19 di Eropa. Karena masih awal, pemakaian masker wajah masih longgar dan masyarakat pun tidak menerapkan jaga jarak sejauh dua meter.

Ada 102 penumpang dalam penerbangan itu. 24 orang di antaranya merupakan sekelompok turis.

Ketika pesawat mendarat, ke-24 turis itu dites SARS-CoV-2. Hasilnya, tujuh orang di antaranya positif Covid-19.

Empat turis merasa sakit atau menunjukkan gejala selama penerbangan, dua merasa baik-baik saja tapi kemudian mengalami gejala, dan satu orang tidak menunjukkan gejala.

Tujuh turis itu diperkirakan terinfeksi Covid-19 seminggu sebelum penerbangan. Kemungkinan besar, mereka terinfeksi setelah melakukan kontak dengan manajer hotel yang kemudian dinyatakan positif Covid-19.

Setelah ditemukan tujuh orang turis positif, 4-5 minggu kemudian peneliti menghubungi 71 penumpang lainnya untuk dievaluasi dan dites Covid-19. Sementara tujuh penumpang lain tidak bisa dihubungi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas