Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tes PCR Disebut Lebih Akurat DARI Rapid Tes, Mengapa? Ini Penjelasan Dokter Patologi Klinik

Rapid tes biasanya dilakukan sebagai skrining untuk mendapatkan hasil yang lebih cepat.Hasil swab tes dianggap lebih akurat, mengapa?

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Tes PCR Disebut Lebih Akurat DARI Rapid Tes, Mengapa? Ini Penjelasan Dokter Patologi Klinik
TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
Tim PSIS Semarang beserta official menjalani swab test di selasar Gedung DPRD Kota Semarang, Rabu (26/8). Swab test tersebut sebagai langkah protokol kesehatan untuk menjalani latihan perdana menghadapi musim Liga 1 yang akan diadakan bulan Oktober 2020. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

Laporan wartawan Wartakotalive.com, Lilis Setyaningsih

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada dua tes yang dilakukan untuk pemeriksaan corona virus disease (Covid 19) yang biasa dilakukan yakni rapid tes dan swab tes (PCR = polymerase chain reaction).

Rapid tes yang ada di Indonesia, biasanya dilakukan sebagai skrining untuk mendapatkan hasil yang lebih cepat.

Bila hasilnya reaktif akan dilanjutkan dengan swab tes.

Hasil swab tes dianggap lebih akurat, mengapa?

Prof Dr Ida Parwati Dr SpPK(K), Phd, dokter spesialis patologi klinik dari RSUP Hasan Sadikin Bandung ini mengatakan, tes swab diambil di saluran nafas (hidung dan tenggorokan) dimana virus itu menempel di sana.

Namun tak kalah penting juga waktu perjalanan penyakit. Sehingga itulah gunanya dilakukan tes yang berulang untuk memastikan hasilnya.

Personel Dinkes Samarinda bersama tim gabungam TNI Polri?BPBD Samarinda,?dan relawan melalukan? pemeriksaan Rapid Tes pada pengunjung keramaian di Citra Niaga Kota Samarinda, Sabtu (22/8/2020) Malam.Dari hasil? edukasi sosialisasi Penertiban Prorokol Kesehatan Covid 19 sekaligus rapid tes 3 orang di Citra Niaga dan 1 orang di tempat keramaian Tepian Jalan Gajah Mada dimyatakan reaktif.(TribunKaltim/Nevrianto Hardi Prasetyo)
Personel Dinkes Samarinda bersama tim gabungam TNI Polri?BPBD Samarinda,?dan relawan melalukan? pemeriksaan Rapid Tes pada pengunjung keramaian di Citra Niaga Kota Samarinda, Sabtu (22/8/2020) Malam.Dari hasil? edukasi sosialisasi Penertiban Prorokol Kesehatan Covid 19 sekaligus rapid tes 3 orang di Citra Niaga dan 1 orang di tempat keramaian Tepian Jalan Gajah Mada dimyatakan reaktif.(TribunKaltim/Nevrianto Hardi Prasetyo) (TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HARDI PRASETYO)

Baca: Peneliti Temukan Tes Air Liur Dapat Deteksi Virus Corona, Disebut Sama Andalnya dengan Tes PCR

Baca: Kronologi Pengantin di Karanganyar Positif Covid-19 Usai Resepsi, 16 Orang Jalani Swab Test

Warga menjalani tes swab gratis di Gelora Pancasila, Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/6/2020). Setelah pamit beberapa minggu lalu, mobil Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akhirnya kembali lagi ke Kota Surabaya untuk membantu warga Surabaya dalam melakukan pemeriksaan tes swab Covid-19 secara massal. Surya/Ahmad Zaimul Haq
Warga menjalani tes swab gratis di Gelora Pancasila, Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/6/2020). Setelah pamit beberapa minggu lalu, mobil Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akhirnya kembali lagi ke Kota Surabaya untuk membantu warga Surabaya dalam melakukan pemeriksaan tes swab Covid-19 secara massal. Surya/Ahmad Zaimul Haq (Surya/Ahmad Zaimul Haq)
Berita Rekomendasi

“Pada waktu awal terkena infeksi, saat dilakukan rapid tes hasilnya negatif, tetapi ketika dilakukan PCR hasilnya positif karena virus itu sudah ada di saluran pernafasan," ,” ujar Prof Ida saat live IG di radio kesehatan, Jumat (4/9/2020).
Selanjutnya, saat swab negatif mengapa rapid positif?

"Dalam perjalanan waktu, tubuh berhasil membuat virus itu mati sehingga antibodi (darah) masih memunculkan hasil positif tapi dites PCR sudah negatif

Ia menjelaskan, rapid tes atau antibodi tes dilakukan sebagai skrining, bila hasilnya reaktif akan dilanjutkan tes PCR untuk memastikan apakah virus masih ada.

Untuk kasus tertentu dan orang dengan risiko tinggi seperti habis melakukan perjalanan zona merah dan juga pekerjaan yang risiko tinggi terkena Covid seperti petugas laboratorium dan RS, walaupun hasil rapid tes nya negative tetap harus dilakuan PCR tes untuk memastikan apakah virus corona masih ada di tubuh.

TES SWAB PCR UNTUK WARTAWAN -Sebanyak 150 orang wartawan mengikuti tes swab PCR yang digelar oleh Dewan Pers bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta. di Hall Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/8/2020). Kegiatan yang merupakan wujud kepedulian terhadap wartawan ini sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, mengingat para wsrtawan menjadi salah satu garda terdepan dalam memberitakan hal yang berkaitan dengan wabah Covid-19 yang bersinggungan dengan banyak orang di lapangan. WARTA KOTA/NUR ICHSAN
TES SWAB PCR UNTUK WARTAWAN -Sebanyak 150 orang wartawan mengikuti tes swab PCR yang digelar oleh Dewan Pers bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta. di Hall Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/8/2020). Kegiatan yang merupakan wujud kepedulian terhadap wartawan ini sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, mengingat para wsrtawan menjadi salah satu garda terdepan dalam memberitakan hal yang berkaitan dengan wabah Covid-19 yang bersinggungan dengan banyak orang di lapangan. WARTA KOTA/NUR ICHSAN (WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN)

Tes Swab Kurang Nyaman, Bolehkah Sampel Hanya di Mulut atau Hidung Saja?
Tes PCR yang mengambil sampel dari hidung dan mulut dianggap sebagian masyarakat tidak menyenangkan.

Petugas yang akan mengambil sampel memasukan seperti cutton bud yang panjang lalu dimasukan ketika mulut terbuka sehingga petugas bisa menswab atau mengoles lendir yang ada di tenggorokan.

Begitu juga di hidung. pengambilan sampel lewat lubang hidung, alat seperti cutton bud dengan bulu-bulu tipis dimasukan ke lubang hidung dan diputar-putar.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas