Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bakal Impor Rapid Test Berbasis Artificial Intelligence, Indofarma: Prosesnya Hanya 1 Menit

orang yang dites akan diambil sample darahnya, lalu darah tersebut diusap ke kaca preperat, kemudian discan menggunakan laser.

Editor: Sanusi
zoom-in Bakal Impor Rapid Test Berbasis Artificial Intelligence, Indofarma: Prosesnya Hanya 1 Menit
Freepik
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Emiten farmasi pelat merah, PT Indofarma Tbk (INAF) menandatangani nota kesepahaman dengan Group42 (G42), perusahaan artificial intelligence dan cloud computing berbasis di Abu Dhabi untuk mengimpor alat tes cepat virus corona.

Kabarnya, alat tes cepat virus corona ini lebih canggih karena berbasis teknologi artificial intelligence (AI).

Sebagai informasi, penandatanganan nota kesepahaman tersebut sudah berlangsung di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada akhir Agustus 2020.

Baca: Update Corona Indonesia 7 September: 196.989 Kasus Positif, 140.652 Sembuh, 8.130 Meninggal

Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto menjelaskan, kerja sama ini untuk produk diagnostik yakni Covid-19 laser screening test. Yakni, semacam alat tes cepat (rapid test) untuk virus corona dengan menggunakan teknologi AI.

Baca: Dokter di India Kelelahan Berjuang Melawan Lonjakan Kasus Covid-19

"Jadi bedanya alat ini tidak menggunakan pendekatan reagen, tetapi pendekatan AI dengan laser. Alat ini sudah dikembangkan dan digunakan di Abu Dhabi," kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (7/9).

Covid-19 laser screening test ini telah memperoleh Emergency Use Authorization di Uni Emirat Arab (UEA) dan telah digunakan untuk setiap warga yang ingin masuk ke Abu Dhabi.

Di mana, setiap pendatang wajib memperlihatkan hasil screening laser test Covid-19 sebagai bagian dari upaya pemerintah UEA untuk melakukan mitigasi penyebaran Covid-19.

BERITA REKOMENDASI

Arief menambahkan, kerja sama ini meliputi riset dan pengembangan (R&D), manufaktur, penjualan, dan distribusi.

Namun pada tahap awal perusahaan yang memiliki kode saham INAF ini akan fokus pada aktivitas distribusi.

Seiring berjalannya waktu, kerja sama ini akan masuk ke tahap R&D dan manufaktur.

Dia pun menjelaskan, bahwa laser screeening test berbasis AI ini berbentuk satu set komputer yang dilengkapi dengan software khusus.

Perangkat lunak tersebut berisi data base ribuan data darah manusia yang positif dan negatif virus corona.

Nantinya, orang yang dites akan diambil sample darahnya, lalu darah tersebut diusap ke kaca preperat, kemudian discan menggunakan laser.

Nantinya pendaran laser akan menunjukkan hasil tes, reaktif atau non-reaktif.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas