Seorang Relawan yang Telah Disuntik Vaksin Covid-19 di Bandung Kabarnya Positif Covid-19
Menurut Eddy, relawan yang menerima vaksin ada kemungkinan terinfeksi tetapi mengalami gejala ringan.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Relawan yang positif Covid-19 setelah melakukan perjalanan ke Semarang perlu dibuktikan apakah masuk dalam kelompok plasebo atau vaksin.
Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin Covid-19, Eddy Fadlyana mengatakan ada dua kelompok dalam uji klinis yang dilakukan yakni plasebo dan vaksin.
Makanya, kata dia, harus dibuktikan di akhir penelitian pada Desember nanti, apakah relawan itu menerima vaksin ataukah plasebo.
"Subjek yang ikut penelitian itu kan dibagi ke dalam dua kelompok, ada yang dapat kelompok vaksin dan ada yang dapat kelompok plasebo. Jadi perlu dibuktikan tapi nanti di akhir penelitian, ini kelompok plasebo atau kelompok vaksin," ujar Eddy Fadlyana saat dihubungi, Kamis (9/9/2020).
Baca: Ridwan Kamil Ungkap Relawan Vaksin Diganggu Hoaks
Menurut Eddy, relawan yang menerima vaksin ada kemungkinan terinfeksi tetapi mengalami gejala ringan.
"Bisa saja positif kalau misalnya dia kelompok vaksin, tapi gejalanya akan ringan atau ini kelompok plasebo. Jadi, bukan karena disuntik vaksin terus terinfeksi, kan belum tahu," katanya.
Sebelumnya, satu relawan vaksin Covid-19 harus mendapat penyuntikan ulang, setelah dinyatakan positif Covid-19.
Koordinator Uji Klinis Vaksin Corona, Kusnandi Rusmil mengatakan relawan yang telah disuntik vaksin itu dipastikan terinfeksi virus setelah pulang dari Semarang.
Meskipun sudah terinfeksi, kata dia, relawan itu bakal disuntik ulang.
"Jadi dia sudah disuntik pertama kali, kemudian pergi (ke Semarang), pas pulang dicek lagi swab-nya positif," ujar Kusnandi.
Menurut Kusnandi, relawan tersebut terinfeksi virus corona bukan akibat vaksin.
Sebab, kata dia, virus yang disuntikkan kepada relawan sudah dimatikan.
Kusnandi tidak menyebutkan identitas relawan yang terinfeksi tersebut.
"Positifnya bukan (dari vaksin). Kalau vaksin kan yang disuntikkan virus yang mati. Dia jalan-jalan ke Semarang," katanya.
Sebenarnya, kata dia, yang tidak boleh menjadi relawan itu warga yang pernah terpapar Covid-19.
Namun, jika sudah mendapat suntikan vaksin dan positif Covid-19, langkah selanjutnya adalah dilakukan penyuntikan ulang.
"Kalau di masyarakat memang kalau positif pertama kali itu gak boleh ikut, tapi pemantauan itu kalau dia positif dari mana-mana kita ulang (penyuntikan) dan kita pantau," ucapnya.
Kusnandi mengimbau agar para relawan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan meskipun sudah disuntik vaksin.
Berdasarkan ketentuan, kata dia, relawan tak boleh keluar kota dan menjaga kondisi tubuh dan imunitas.
"Relawan tetap mesti physical distancing dan cuci tangan dan pakai masker," katanya.
Saat ini vaksin yang didatangkan dari China itu sudah memasuki uji klinis tahap ketiga.
Uji klinis ini ditargetkan selesai akhir tahun 2020 dan mulai produksi secara masal di awal tahun 2021.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Relawan yang Disuntik Vaksin Covid-19 Ternyata Positif Covid-19, Habis Jalan-jalan dari Semarang