Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Dokter Positif Covid-19 Tanpa Gejala, Tetap Produktif, Konsumsi Vitamin Saat Isolasi Mandiri

Orang Tanpa Gejala (OTG) seringkali baru menyadari positif terinfeksi Covid 19 setelah melakukan tes rapid lalu dilanjutkan swab tes.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Kisah Dokter Positif Covid-19 Tanpa Gejala, Tetap Produktif, Konsumsi Vitamin Saat Isolasi Mandiri
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Seorang warga yang merupakan orang dalam pemantauan (ODP) beraktivitas di dalam bilik isolasi mandiri yang berada di Gedung Kesenian Provinsi DKI Jakarta, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (18/5/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuat bilik isolasi mandiri dari tenda warna oranye untuk menangkal penyebaran virus corona (Covid-19). Kebijakan ini dirancang menyusul banyaknya kasus positif Covid-19 yang diawali dengan gejala ringan atau bahkan tak bergejala. Mereka yang mengalaminya tentu harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari demi memastikan ada atau tidaknya keberadaan virus di dalam tubuhnya. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

Laporan wartawan Wartakotalive.com, Lilis Setyaningsih

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Orang Tanpa Gejala (OTG) seringkali baru menyadari positif terinfeksi Covid 19 setelah melakukan tes rapid lalu dilanjutkan swab tes.

Walaupun tidak mengalami gejala-gejala seperti demam, sesak nafas, batuk, namun orang ini bisa menulari siapapun.

Karena iu Sehingga OTG wajib dilakukan isolasi mandiri.

Saat isolasi mandiri juga tetap minum vitamin, olahraga, dan beraktivitas seperti biasa.

Hingga pada hari ke 5 biasanya dilakukan tes swab kembali.

Bila negatif bisa keluar dari karantina, bila masih positif dilanjutkan lagi masa karantina hingga tes negatif.

Berita Rekomendasi

Salah satu tenaga kesehatan, dr Bobby Tanamas yang belum lama ini mengalami positif Covid 19 menceritakan pengalamanya.

Baca: Profil Yopie Latul sang Pelantun Poco-Poco, Meninggal karena Covid-19 Berstatus OTG

Baca: Bantu Bebaskan Warga Terpapar Covid-19, Machfud Arifin Siap Donorkan Plasma

Sang dokter ositif dengan OTG.

Menurutnya, sebagai tenaga medis yang berhadapan dengan pasien Covid 19, terinfeksi virus yang bermula dari Wuhan, China ini sudah dianggap sebagai risiko profesi.

Kendati menggunakan alat pelindung diri (APD) level 3 sekalipun, salah melepas APD, kelelahan, human eror yang membuat tenaga medis terkena Covid 19 hanya menunggu waktu.

Terlebih hari ke hari jumlah pasien Covid semakin banyak yang artinya paparannya jadi semakin banyak juga.

“Dengan pertambahan pasien 1000 per hari, tenaga medis hanya tunggu waktu untuk kena. Memang sudah risiko pekerjaan, terima dengan ikhlas. Sudah mempersiapkan kalau kena gimana, kalau nggak sadar gimana sudah dipersiapkan. Tapi saya tidak mempersiapkan kalau dibagi-dibagi dengan orang lain apalagi orang yang kita cintai. Karena kita tidak pernah tahu ketika mengenai orang lain, apakah gejala yang ditimbulkan hanya OTG, atau mengalami sesak yang parah,” ujar dr Bobby saat live IG di radio Elshinta, Jumat (11/9/2020).

Saat melakukan isolasi mandiri, protokol kesehatan tetap dilakukan, jemur di pagi hari selama 15-20 menit, lari pagi mulai pukul 05.30 selama 30 menit, dan mengonsumsi anti virus, vitamin C, vitamin D untuk meningkatkan imunitas dengan mengonsumsi makanan seimbang dan protein.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas