VIRAL Ahli Gizi Ungkap Beragam Kisah Duka saat Menangani Pasien Covid-19, Begini Pengakuannya
Viral seorang ahli gizi mengungkap beragam kisah duka saat menangani pasien Covid-19, begini pengakuannya.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Muhammad Renald Shiftanto

TRIBUNNEWS.COM - Seorang ahli gizi menuliskan beragam kisah duka saat menangani pasien Covid-19 di rumah sakit.
Hal itu ia sampaikan dalam sebuah utas di akun Twitter-nya @annisalfr pada Sabtu (12/9/2020) lalu.
Sontak beragam kisah duka para pasien Covid-19 yang ia tangani langsung menjadi viral di sosial media.
Pengalamannya bertemu para pasien terjadi saat ia bertugas selama berbulan-bulan di rumah sakit pusat Covid-19.
Hingga akhirnya ahli gizi bernama Annisa Alifaradila R ini menceritakan lima kisah duka dari pasien yang ia rawat melalui sebuah utas.
Kisah pertama datang dari satu keluarga yang terpapar Covid-19, adapun sang ibu dari keluarga ini berjuang sendirian menghadapi banyaknya cobaan.
Baca: Survivor Covid-19 Alami Sindrom Nyeri Seperti Ditusuk Pasca Sembuh: Corona Penyakit Merepotkan
Mertua dari ibu ini meninggal akibat virus corona lalu ia sendiri, suami dan anaknya yang baru berusia 4 bulan juga ikut terpapar.
Di tengah perjuangan ibu dan anak ini pulih dari Covid-19, mirisnya nyawa sang suami tidak tertolong.
"Bayangin aja si ibu harus nguat-nguatin fisik & mental di tengah suasana berkabung untuk mendampingi anaknya yg juga lagi berjuang.
Kesana kemari sendiri, cari solusi sendiri, nguatin diri sendiri. Alhamdulillah beliau tegar & selalu mengambil hikmah dibalik musibah," tulis akun @annisalfr.
Selanjutnya, cerita kedua datang dari pasien Covid-19 berusia 2 tahun, meski dirawat sendirian tanpa kehadiran orang tuanya, bocah ini sangat penurut.
Baca: Kesal Banyak Warga Nekat Keluar Rumah, Survivor Covid-19 Sodorkan Biaya Perawatan: Rp 70 Juta!
Namun sayangnya, nyawa sang anak juga tidak tertolong, meski kondisi sebelumnya baik-baik saja.
Lalu cerita ketiga datang dari seorang pasien baru yang tidak lama setelah masuk, langsung menunjukkan reaksi yang kurang baik hingga kondisinya darurat.
"Dokter segera RJP (Resustasi Jantung Paru) didepan orang tua si anak via videocall. Iya, videocall. Sampai akhirnya RJP berhenti dan tangis si ibu mengeras. Ngilu sekali," tambahnya.