Achmad Yurianto: Sebagian Besar Pegawai Kemenkes Telah Sembuh Covid-19
penularan covid-19 yang terjadi pada pegawai Kemenkes bisa saja terjadi di luar kantor.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI dr. Achmad Yurianto menyatakan, saat ini sebagian besar pegawai yang positif Covid-19 telah sembuh.
Yuri menambahkan, kebanyakan pegawai Kemenkes yang positif tanpa gejala.
“Sekarang yang masih kita suruh isolasi secara mandiri mungkin gak sampai 10 orang. Selebihnya sudah sembuh dan sudah bekerja lagi,” katanya seperti dikutip dari keterangan di laman resmi Kemenkes, Senin (21/9/2020).
*Penularan Terjadi di Luar Kantor*
Dr. Yuri mengatakan, penularan covid-19 yang terjadi pada pegawai Kemenkes bisa saja terjadi di luar kantor.
Kantor Kemenkes ada di Kuningan, Jakarta Selatan tapi sebagian besar pegawainya diperbantukan di luar kantor, seperti Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) baik di Bandara Soekarno Hatta mupun di Bandara Halim Perdana Kusuma.
Ada juga pegawai Kemenkes yang diperbantukan di RS Darurat Wisma Atlet menerima ribuan orang setiap hari untuk melakukan kontak tracing. Mereka yang kemudian terpapar.
Ia memaparkan, SOP sudah dijalankan dengan baik tapi risiko pekerjaan luar biasa. Ada juga pegawai Kemenkes yang bekerja di laboratorium memang tidak pernah ketemu pasien tapi ketemu virusnya langsung.
“Ini adalah penyakit menular yang faktor pembawa penyakitnya adalah orang. Gambaran akhir-akhir ini sudah semakin terlihat bahwa kasus-kasus yang terkonfirmasi positif dari pemeriksaan swab itu sebagian besar bahkan ada yang memperkirakan 80% tanpa gejala. Ini lah yang jadi problem, karena mereka tidak sakit,” ungkapnya.
Baca: Kantor Kemenkes Jadi Klaster Covid-19: Kenapa tidak di Lockdown
Dr. Yuri mengatakan penularan COVID-19 tidak terjadi di kantor tapi terjadi di banyak tempat. Petugas Lab misalnya harus memeriksa spesimen lebih dari 1.000 setiap harinya, risiko itu pasti ada dan sudah diprediksi.
“Ini adalah risiko yang kita tanggung. Ini bukan tertular di kantor Kemenkes, di kantor Kementerian orangnya tinggal sedikit karena berada di pos-pos terdepan melaksanakan penanganan COVID-19,” jelas dr. Yuri.
Ia menambahkan pegawai Kemenkes banyak yang bertempat tinggal di Jabodetabek, yang setiap hari berangkat dari rumahnya dengan menggunakan berbagai moda transportasi sehingga risiko penularan bisa terjadi di mana saja.
Bahkan ia menekankan, sekarang tidak ada lagi disebutkan klaster perkantoran, tapi klaster Jabodetabek.
“Kontak tracing yang kita lakukan terhadap semua pegawai Kemenkes yang positif COVID-19 itu penularannya tidak terjadi di kantor. Sekarang ini tidak bisa lagi disebutkan klaster kantor, ini sudah klaster Jabodetabek,” tuturnya.
*Jalankan SOP Protokol Kesehatan Ketat*
Ia melanjutkan, Kemenkes menerapkan SOP yang sangat ketat, bagi pegawai yang boleh ditugaskan adalah mereka yang tidak memiliki komorbid.
Sementara SOP di kantor Kemenkes diharuskan penyemprotan disinfekatan tiga kali dalam seminggu mencakup seluruh ruangan yang ada di kantor Kemenkes.
Tak hanya kantor, semua pegawai setelah melakukan tugas bergantian harus diswab, termasuk menteri kesehatan setelah melakukan kunjungan kerja ke daerah begitu kembali ke kantor harus diswab.
“Dengan swab yang banyak kita bisa temukan semua orang positif COVID-19 karena memang tujuan kami melakukan proteksi pada pegawai supaya mereka bisa terjaga betul kondisi fisiknya dan kinerja ya bisa maksimal,” katanya lagi.