TRIBUNNEWS.COM - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melaporkan angka penambahan kasus terkonfirmasi positif per Kamis (24/9/2020).

Diketahui, penambahan kasus baru sebanyak 4.634 yang tersebar hampir di seluruh provinsi di Indonesia.

Sehingga, total kasus terkonfirmasi akumulatif menjadi 262.022 kasus.

Berdasarkan data yang dirilis, penambahan kasus terkonfirmasi terbanyak terdapat di Provinsi DKI Jakarta dengan jumlah 1.044 orang.

Sedangkan posisi kedua, dicatatkan oleh Provinsi Jawa Barat dengan jumlah penambahan mencapai 804 kasus baru terkonfirmasi positif.

Di posisi ketiga, ada Jawa Tengah dengan penambahan terkonfirmasi positif mencapai 434 orang.

Baca: Lampu UV dari Jepang Ini Diklaim Dapat Membunuh Virus Corona

Baca: Update Corona Indonesia 24 September 2020 & Sebarannya per Provinsi: Total Kasus Mencapai 262.022

Berikut data lengkap persebaran kasus Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia:

1. Aceh
Positif: 3.891 orang.
Sembuh: 1.889 orang.
Meninggal: 145 orang.

2. Bali
Positif: 8.245 orang.
Sembuh: 6.754 orang.
Meninggal: 241 orang.

3. Banten
Positif: 4.939 orang.
Sembuh: 2.982 orang.
Meninggal: 160 orang.

4. Bangka Belitung
Positif: 335 orang.
Sembuh: 274 orang.
Meninggal: 4 orang.

5. Bengkulu
Positif: 579 orang.
Sembuh: 397 orang.
Meninggal: 31 orang.

6. DIY
Positif: 2.397 orang.
Sembuh: 1.652 orang.
Meninggal: 64 orang.

7. DKI Jakarta
Positif: 66.731 orang.
Sembuh: 52.648 orang.
Meninggal: 1.648 orang.

8. Jambi
Positif: 399 orang.
Sembuh: 262 orang.
Meninggal: 8 orang.

9. Jawa Barat
Positif: 19.397 orang.
Sembuh: 11.174 orang.
Meninggal: 355 orang.

10. Jawa Tengah
Positif: 20.673 orang.
Sembuh: 14.772 orang.
Meninggal: 1.359 orang.

11. Jawa Timur
Positif: 42.098 orang.
Sembuh: 34.862 orang.
Meninggal: 3.062 orang.

12. Kalimantan Barat
Positif: 901 orang.
Sembuh: 729 orang.
Meninggal: 8 orang.

13. Kalimantan Timur
Positif: 7.459 orang.
Sembuh: 5.025 orang.
Meninggal: 286 orang.

14. Kalimantan Tengah
Positif: 3.431 orang.
Sembuh: 2.606 orang.
Meninggal: 130 orang.

15. Kalimantan Selatan
Positif: 10.047 orang.
Sembuh: 8.451 orang.
Meninggal: 406 orang.

16. Kalimantan Utara
Positif: 550 orang.
Sembuh: 434 orang.
Meninggal: 3 orang.

17. Kepulauan Riau
Positif: 1.875 orang.
Sembuh: 1.214 orang.
Meninggal: 56 orang.

18. Nusa Tenggara Barat
Positif: 3.200 orang.
Sembuh: 2.497 orang.
Meninggal: 190 orang.

19. Sumatera Selatan
Positif: 5.690 orang.
Sembuh: 4.093 orang.
Meninggal: 331 orang.

20. Sumatera Barat
Positif: 5.155 orang.
Sembuh: 2.641 orang.
Meninggal: 100 orang.

21. Sulawesi Utara
Positif: 4.357 orang.
Sembuh: 3.451 orang.
Meninggal: 172 orang.

22. Sumatera Utara
Positif: 9.749 orang.
Sembuh: 6.006 orang.
Meninggal: 410 orang.

23. Sulawesi Tenggara
Positif: 2.351 orang.
Sembuh: 1.667 orang.
Meninggal: 51 orang.

24. Sulawesi Selatan
Positif: 14.813 orang.
Sembuh: 10.877 orang.
Meninggal: 405 orang.

25. Sulawesi Tengah
Positif: 348 orang.
Sembuh: 243 orang.
Meninggal: 15 orang.

26. Lampung
Positif: 799 orang.
Sembuh: 494 orang.
Meninggal: 30 orang.

27. Riau
Positif: 6.120 orang.
Sembuh: 2.767orang.
Meninggal: 126 orang.

28. Maluku Utara
Positif: 2.039 orang.
Sembuh: 1.799 orang.
Meninggal: 74 orang.

29. Maluku
Positif: 2.654 orang.
Sembuh: 1.687 orang.
Meninggal: 40 orang.

30. Papua Barat
Positif: 1.674 orang.
Sembuh: 939 orang.
Meninggal: 26 orang.

31. Papua
Positif: 5.653 orang.
Sembuh: 3.688 orang.
Meninggal: 80 orang.

32. Sulawesi Barat
Positif: 546 orang.
Sembuh: 395 orang.
Meninggal: 9 orang.

33. Nusa Tenggara Timur
Positif: 367 orang.
Sembuh: 240 orang.
Meninggal: 6 orang.

34. Gorontalo
Positif: 2.489 orang.
Sembuh: 2.190 orang.
Meninggal: 73 orang.

Baca: Kronologi Warga Ngamuk saat Pemakaman Pasien Suspect Corona, Berawal dari Teriakan, 2 Orang Terluka

Baca: Dokter Sebut 8 Jenis Ruam Kulit Ini Bisa Jadi Pertanda Gelaja Virus Corona, Terutama pada Anak-anak

Cara Mencegah Penularan Virus Corona

Penularan virus corona dapat dilakukan tindakan pencegahan agar tidak tertular sebagai berikut:

1. Menjaga kesehatan dan kebugaran agar sistem imunitas tubuh meningkat.

2. Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, atau menggunakan alkohol 70-80% handrub, sesuai langkah-langkah mencuci tangan yang benar.

3. Ketika batuk dan bersin, upayakan menjaga agar lingkungan sekitar tidak tertular.

4. Tutup hidung dan mulut dengan tisu atau dengan lipatan siku tangan bagian dalam, dan gunakan masker.

5. Hindari kontak dengan orang lain atau bepergian ke tempat umum.

6. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut, karena tangan menyentuh banyak hal yang dapat terkontaminasi virus.

7. Gunakan masker penutup mulut dan hidung ketika sakit atau saat berada di tempat umum.

8. Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah dengan benar, lalu cuci tangan.

9. Menunda perjalanan ke daerah atau negara yang terjangkit virus corona.

10. Hindari bepergian ke luar rumah saat merasa kurang sehat, terutama jika merasa demam, batuk, dan sulit bernapas.

11. Segera hubungi petugas kesehatan terdekat, dan mintalah bantuan mereka.

12. Ikuti arahan dari petugas kesehatan setempat.

13. Selalu pantau perkembangan penyakit Covid-19 dari sumber resmi dan akurat.

Cara Menggunakan, Melepas, dan Membuang Masker

1. Sebelum menyentuh masker, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih berbahan alkohol minimal 60 persen.

2. Ambil masker dan periksa apakah ada sobekan atau lubang.

3. Pastikan arah masker sudah benar (pita logam terletak di sisi atas).

4. Pastikan sisi depan masker (sisi yang berwarna) menghadap depan.

5. Letakkan masker di wajah. Tekan pita logam atau sisi masker yang kaku sampai menempel sempurna ke hidung.

6. Tarik sisi bawah masker sampai menutupi mulut dan dagu.

7. Setelah digunakan, lepas masker, lepas tali elastis dari daun telinga sambil tetap menjauhkan masker dari wajah dan pakaian, untuk menghindari permukaan masker yang mungkin terkontaminasi.

8. Segera buang masker di tempat sampah tertutup setelah digunakan.

9. Bersihkan tangan setelah menyentuh atau membuang masker, dengan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau cairan pembersih berbahan alkohol minimal 60 persen.

Masker sebaiknya hanya digunakan tenaga kesehatan, orang yang merawat orang sakit, dan orang-orang yang memiliki gejala-gejala pernapasan, seperti demam dan batuk.