Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hasil Survei BPS: Kepatuhan Masyarakat Soal Mencuci Tangan Menurun

Kepala BPS Suhariyanto mencatat sebanyak 91,98 persen masyarakat yang menjadi responden sudah menggunakan masker.

Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Hasil Survei BPS: Kepatuhan Masyarakat Soal Mencuci Tangan Menurun
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kepala Badan Pusat Statistik Kecuk Suhariyanto menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan Tribunnews.com di Kantor BPS, Jakarta, Kamis (12/12/2019). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan survei terkait kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan Covid-19 khususnya menyangkut 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak).

Kepala BPS Suhariyanto mencatat sebanyak 91,98 persen masyarakat yang menjadi responden sudah menggunakan masker.

"Tetapi kalau kita lihat kepatuhan masyarakat untuk mencuci tangan itu masih 75,38 persen, demikian juga untuk menjaga jarak (73,54 persen)," kata Suhariyanto dalam dialog di kanal Youtube BNPB, Senin (28/9/2020).

Baca: Ketua GAMKI Kota Medan Parulian Tampubolon Meninggal Dunia Akibat Covid-19, Sempat Dirawat di RS

Kecuk, sapaan karib Suhariyanto, membandingkan persentase 3M tersebut dengan survei yang dilakukan BPS pada bulan April lalu.

"Persentase yang menggunakan masker meningkat sekitar 8 persen. Tapi yang perlu menjadi perhatian bahwa persentase masyarakat yang mencuci tangan dan menjaga jarak itu justru mengalami penurunan," lanjutnya.

Adapun pada survei lalu, persentase kepatuhan masyarakat untuk 3M secara berturut-turut yakni 83 persen untuk memakai masker, 80 persen untuk mencuci tangan, dan 63 persen untuk menjaga jarak.

Baca: BREAKING NEWS: Aceh Diusulkan Masuk Daerah Prioritas Penanganan Covid-19

Berita Rekomendasi

"Ke depan tampaknya kita perlu melakukan sosialisasi yang lebih supaya masyarakat betul-betul menerapkan 3M ini secara paralel, karena menggunakan masker tanpa jaga jarak tak ada gunanya," kata Kecuk.

Dalam survei ini, jumlah responden yang dihimpun sebanyak 90.967 orang. Sebanyak 44,77 persen laki-laki dan 55,23 persen perempuan.

Survei dilakukan dalam rentang antara periode 7 sampai dengan 14 September 2020 melalui online.

Kasus terkini Covid-19

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memperbarui data jumlah pasien positif corona di Indonesia, Senin (28/9/2020).

Berdasarkan data dari situs covid19.go.id, pasien positif Covid-19 hari ini bertambah 3.509 orang.

Kini, total kasus positif Covid-19 berjumlah 278.722 orang.

Baca: Potensi Tinggi Penularan Covid-19 di Pemukiman Padat Penduduk

Angka tambahan ini seperti diketahui menurun ketimbang hari Minggu kemarin yang mencapai 3.874 kasus.

Data tersebut juga menunjukkan penambahan kasus sembuh mencapai 3.856 pasien.

Adapun total kasus sembuh sebanyak 206.870 orang.

Baca: Setelah Sekda, Giliran Kapolres Bener Meriah dan Istrinya Terpapar Covid-19

Untuk jumlah yang meninggal dunia menjadi 10.473 orang setelah ada penambahan kasus meninggal hari ini sebanyak 87 orang.

Jumlah Suspek yang dipantau per hari ini tercatat sebanyak 131.361 orang

Seperti diketahui, pada Minggu (27/9/2020) kemarin, kasus positif Covid-19 total sebanyak 275.213 kasus.

Sementara, jumlah pasien sudah sembuh menjadi 203.014 orang. Adapun total pasien meninggal dunia sejumlah 10.386 orang

Tips Mencegah Penularan Corona Melalui Udara di Ruang Tertutup

dr Reisa Broto Asmoro menyampaikan, terdapat 6 cara untuk mencegah risiko penularan Covid-19 melalui udara di ruang tertutup.

Reisa menjelaskan, berdasarkan pernyataan resmi WHO pada 9 Juli 2020, transmisi atau penularan Virus Corona terjadi terutama melalui percikan atau buliran air liur atau droplet.

Penularan terjadi baik secara langsung, tidak langsung, ataupun kontak dekat.

Sementara itu, transmisi melalui udara juga dapat terjadi pada tindakan yang menghasilkan aerosol.

Baca: Update Persebaran Corona di 34 Provinsi, DKI Jakarta Ada 1.171 Kasus Positif Baru

"Transmisi lewat udara dapat terjadi pada prosedur yang menimbulkan aerosol, seperti di fasilitas kesehatan, yakni melalui bronkoskopi, intubasi trakea, pemberian tekanan pada dada saat resustasi jantung, dan kegiatan serupa lainnya," terang Reisa, Selasa (14/7/2020) sore.

Selain itu, Reisa menambahkan, Covid-19 juga dapat menular di udara melalui percikan air liur atau droplet yang dikeluarkan ketika seseorang batuk, bersin, berbicara, atau bahkan bernyanyi.

Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Dokter Reisa saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta (8/7/2020).
Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Dokter Reisa saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta (8/7/2020). (istimewa/media center Gugus Tugas Nasional/Toto Satrio)

Reisa menyampaikan, WHO mendefinisikan penularan Covid-19 melalui udara sebagai penyebaran agen penular yang disebabkan oleh penyebaran aerosol yang melayang di udara dalam jarak dan waktu yang lama.

"Teori menunjukkan bahwa sejumlah droplet pernapasan dapat menghasilkan aerosol. Aerosol sendiri adalah tetesan pernapasan yang sangat kecil sehingga dapat melayang di udara," jelas Reisa.

Ia menjelaskan, aerosol memiliki ukuran yang lebih kecil dari droplet.

"Droplet adalah buliran dengan ukuran partikel lebih dari 5 mikrometer, sedangkan aerosol ukurannya lebih kecil lagi, yakni kurang dari 5 mikrometer, dan airbone adalah penularan via aerosol dalam jarak jauh," terangnya.

Lebih lanjut, Reisa menyampaikan 6 cara mengantisipasi peredaran udara di ruang tertutup ber-AC untuk mengurangi risiko penularan Covid-19.

Berikut 6 cara mencegah risiko penularan Covid-19 di ruang tertutup:

1. Perhatikan ventilasi atau sirkulasi udara di dalam ruangan.

2. Pastikan menjaga jarak di dalam ruangan dan hindari ruangan yang terlalu banyak orang

3. Selalu pakai masker selama masih berada di luar rumah atau di tempat umum, termasuk di ruangan kantor

4. Hindari memegang permukaan benda yang kotor dan digunakan bersama dengan orang lain.

5. Bersihkan permukaan benda di sekitar ruangan dengan cairan disinfektan secara teratur.

6. Gunakan masker di luar rumah secara benar

Cara keenam ini merupakan tips tambahan dari dr Reisa.

Dalam memakai masker, Reisa meminta masyarakat untuk memastikan hal berikut:

- Pastikan tidak memegang bagian luar masker

- Pastikan hanya memegang tali saat mencopot masker

- Tidak menurunkan masker ke dagu

- Ganti masker setiap 4 jam sekali atau apabila basah dan lembab.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas