Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Muncul Belasan Kasus Baru, Kota di China Langsung Tes Corona 9 Juta Penduduknya Hanya dalam 5 Hari

Salah satu kota di China, Qingdao melakukan tes Covid-19 untuk seluruh populasinya selama 5 hari.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Muncul Belasan Kasus Baru, Kota di China Langsung Tes Corona 9 Juta Penduduknya Hanya dalam 5 Hari
EPA-Efe/STR
Tim medis memeriksa seorang pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan pada 26 Januari 2020. 

TRIBUNNEWS.COM - Salah satu kota di China, Qingdao melakukan tes Covid-19 untuk seluruh populasinya selama 5 hari.

Dikutip dari BBC, Kota Qingdao memiliki 9 juta penduduk. 

Tes massal dilakukan pasca ditemukan belasan kasus corona.

Kasus tersebut muncul dari orang-orang yang datang dari luar negeri dan rumah sakit pusat perawatan corona.

Pada Mei silam, China juga menguji seluruh Kota Wuhan.

Ibukota Provinsi Hubei, tempat kemunculan virus penyebab Covid-19 ini merupakan rumah bagi 11 juta jiwa.

Baca juga: Belum Selesai dengan Corona. 70 Mahasiswa di China Diserang Norovirus, Alami Diare dan Muntah

Baca juga: Begini Kata Hotman Paris Ketika Tahu Warga Wuhan Sudah Santai Pergi ke Diskotek Pasca Bebas Covid-19

Orang-orang menonton pertunjukan musik sambil bermain air di Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Orang-orang menonton pertunjukan musik sambil bermain air di Wuhan, Provinsi Hubei, China. (STR via AFP)

Wuhan sekaligus menjadi pusat pandemi yang kini sudah menjangkiti seluruh dunia.

Berita Rekomendasi

Namun, Wuhan dan China secara keseluruhan berhasil mengendalikan wabah ini.

Berbeda dengan negara lain yang sampai detik ini masih memiliki jumlah kasus yang tinggi.

Bahkan, beberapa diantaranya masih memberlakukan lockdown dengan tingkat yang bervariasi.

Dalam sebuah pernyataan yang diunggah media sosial China, Weibo, Komisi Kesehatan Kota Qingdao mengatakan ada enam kasus baru ditemukan.

Ditambah ada enam kasus Covid-19 asimptomatik.

Semua kasus infeksi baru ini terkait dengan rumah sakit yang sama, menurut Global Times.

Menurut laporan, pemerintah China memiliki strategi pengujian massal untuk menanggulangi pandemi Covid-19.

Bahkan, uji massal itu akan dilakukan meskipun klaster baru yang muncul relatif kecil.

Komisi Kesehatan juga mengatakan bahwa program pengujian untuk warga kota sudah diluncurkan.

Setidaknya sudah ada lima distrik yang akan dites selama tiga hari.

Seorang anggota staf medis (kiri) dari Rumah Sakit Medical College Peking Union menangis sebelum pergi di bandara Tianhe di Wuhan di provinsi Hubei tengah Cina pada 15 April 2020. Staf medis dari Rumah Sakit Medical College Peking Union adalah tim bantuan medis terakhir dari provinsi lain meninggalkan Wuhan setelah membantu upaya penanganan Virus Corona atau Covid-19.
Seorang anggota staf medis (kiri) dari Rumah Sakit Medical College Peking Union menangis sebelum pergi di bandara Tianhe di Wuhan di provinsi Hubei tengah Cina pada 15 April 2020. Staf medis dari Rumah Sakit Medical College Peking Union adalah tim bantuan medis terakhir dari provinsi lain meninggalkan Wuhan setelah membantu upaya penanganan Virus Corona atau Covid-19. (STR/AFP)

Sedangkan seluruh kota akan selesai dites dalam lima hari.

Sekitar 114.862 orang sudah dites dan hasilnya negatif, menurut keterangan otoritas itu.

Ratusan orang itu terdiri dari warga sipil, paramedis, dan pasien yang baru dirawat di rumah sakit kota.

Video yang beredar menunjukkan masyarakat mengantri untuk tes Covid-19 pada Minggu (11/10/2020) malam waktu setempat.

Beberapa titik fasilitas tes dibuka dari pukul 07.00 hingga 23.00.

Kasus-kasus infeksi baru muncul seminggu setelah libur panjang 'Golden Week' di China.

Dimana jutaan orang China berbondong-bondong ke luar negeri untuk melepas penat.

Sebuah laporan Global Times mengutip Biro Kebudayaan dan Pariwisata Kota Qingdao mengatakan kota itu telah menerima 4,47 juta perjalanan selama periode ini.

Kota tetangga Jinan, yang berada satu provinsi dengan Qingdao, menyerukan siapa pun yang telah mengunjungi kota itu sejak 23 September untuk menjalani tes, menurut sebuah laporan The Paper.

Baca juga: Cek Kehalalan Vaksin Covid-19, MUI Segera Bertolak ke China

Baca juga: Setelah Lama Ditutup karena Pandemi Covid-19, Akhirnya Sekolah di Wuhan Kembali Dibuka

Orang-orang yang mengenakan pakaian pelindung dan masker tiba di Stasiun Kereta Api Hankou di Wuhan, untuk naik salah satu kereta api pertama yang meninggalkan kota di provinsi Hubei tengah China awal 8 April 2020. Pihak berwenang Cina mencabut larangan lebih dari dua bulan pada perjalanan keluar dari kota di mana pandemi global pertama kali muncul.
Orang-orang yang mengenakan pakaian pelindung dan masker tiba di Stasiun Kereta Api Hankou di Wuhan, untuk naik salah satu kereta api pertama yang meninggalkan kota di provinsi Hubei tengah China awal 8 April 2020. Pihak berwenang Cina mencabut larangan lebih dari dua bulan pada perjalanan keluar dari kota di mana pandemi global pertama kali muncul. (Hector RETAMAL / AFP)

Awal bulan lalu, Kota Qingdao mengumumkan dua pekerja pelabuhan yang menangani makanan impor terinfeksi Covid-19.

Namun, tidak jelas kronologi pekerja itu bisa terjangkit virus.

Infeksi virus korona harian menurun drastis di China, dan sebagian besar wilayah tampaknya telah pulih dari wabah ini.

China saat ini memiliki 85.578 kasus dan jumlah kematian mencapai 4.634.

Awal tahun ini, China menyelesaikan program pengujian massal di Wuhan dengan mengatakan 11 juta orang telah diuji dalam 10 hari.

Namun, BBC's Reality Check memperkirakan bahwa tidak sampai 11 juta orang yang dites.

Meskipun hanya mendekati 9 juta selama 10 hari, tetapi angka ini masih menjadi jumlah yang signifikan.

Ratusan pusat pengujian dibuka, dengan ribuan paramedis dikerahkan.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas