Vaksin Covid-19 dari Sinovac, Sinopharm dan CanSino Tersedia November, Khusus Nakes dan TNI-Polri
Vaksin yang datang di November itu berbentuk sudah jadi. Bukan merupakan bulk vaksin.
Editor: Dewi Agustina
![Vaksin Covid-19 dari Sinovac, Sinopharm dan CanSino Tersedia November, Khusus Nakes dan TNI-Polri](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/vaksin-sinovac-biotech-24-september-2020.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Vaksin Covid-19 mulai tersedia pada bulan November 2020. Vaksin yang akan datang tersebut dikhususkan untuk tenaga medis serta TNI dan Polri.
Vaksin itu berasal dari tiga perusahaan produsen vaksin, yakni Sinovac, Sinopharm dan CanSino.
Project Integration Manager PT Bio Farma (Persero) Neni Nurainy mengatakan vaksin-vaksin tersebut hanya akan diberikan kepada orang-orang yang masuk dalam kategori rentan tertular Covid-19. Salah satu contohnya adalah tenaga kesehatan.
"Jadi program ini akan diberikan penyuntikan kepada yang high risk, yaitu kepada tenaga kesehatan kita, TNI/Polri. Itu salah satu contoh yang high risk," kata Neni.
Neni menambahkan, vaksin yang datang di November itu berbentuk sudah jadi. Bukan merupakan bulk vaksin.
"Untuk yang November itu pemerintah merencanakan mengimpor vaksin jadi yang sudah diwacanakan ada tiga, yaitu Sinovac, Sinopharm dan CanSino. Masih negoisasi. Vaksin ini sudah mendapat emergency use authorization di negeranya masing-masing," ujarnya.
"15 juta dosis bulk vaksin di November - Desember 2020, kemudian 35 juta dosis bulk vaksin di Januari - Maret 2021 sehingga totalnya 50 juta dosis vaksin," tambah Neni.
Lebih jauh Neni menjelaskan ketiga perusahaan tersebut telah mendapat emergency use authorization (EUA) dari Tiongkok.
"Vaksin ini sudah mendapat UEA di negaranya masing-masing. Di Indonesia perlu perizinan dari BPOM," tuturnya.
Neni melanjutkan Sinovac telah menyatakan komitmennya untuk suplai 210 juta dosis vaksin ke Bio Farma dari April - Desember 2021.
Lebih jauh lagi, jika pandemi belum juga berakhir di 2022 maka disitulah peran vaksin merah putih.
"Vaksin merah putih sebagai wujud kemandirian bangsa," ujarnya.
Baca juga: Marwan Berharap Kunjungan Ketua Satgas Covid ke Eropa dapat Hasil Positif Soal Vaksin Corona
Sementara itu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan memperluas holding farmasi menjadi BUMN sektor kesehatan.
Asisten Deputi Bidang Telekomunikasi dan Farmasi Kementerian BUMN Aditya Dhanwantara mengatakan, langkah ini sebagai upaya mempercepat transformasi bisnis di industri farmasi bagi kesehatan RI.