Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sudin Pendidikan Jakarta Selatan Sosialisasikan 3M Lewat Materi Pembelajaran Jarak Jauh

Sosialisasi tentang gerakan 3 M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan menjaga Jarak) terus digalakan untuk mencegah penularan virus corona.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Sudin Pendidikan Jakarta Selatan Sosialisasikan 3M Lewat Materi Pembelajaran Jarak Jauh
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Ilustrasi: Warga sedang mencuci tangan di tempat cuci tangan yang disediakan Palyja di lingkungan Rusun Rawa Buaya, Jakarta Barat, Kamis (15/10/2020). Dalam rangka memperingati Hari Cuci Tangan Sedunia (HCTS) 2020, PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) bersama warga beberapa rusunawa di area pelayanan Palyja menyediakan fasilitas wastafel kran injak. Selain untuk mendukung gerakan mencuci tangan, inisiatif ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosialisasi tentang gerakan 3 M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan menjaga Jarak) terus digalakan untuk mencegah penularan virus corona atau Covid-19.

Berbagai cara dilakukan untuk membudayakan gerakan 3M di tengah masyarakat.

Seperti yang dilakukan Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Selatan melakukan sosialisasikan 3M melalui materi yang disampaikan guru kepada para murid selama berlangsungnya pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau pun belajar di rumah (BDR).

Baca juga: KCI Mengajak Penumpang KRL Agar Tetap Menerapkan Protokol 3M di Lingkungan Stasiun dan Kereta

"Soal sosialsiasi 3M jadi materi pembelajaran iya, untuk semua jenjang pendidikan, SD, SMP, SMA/SMK, selalu setiap saat disampaikan lewat BDR," kata Kepala Sudin Pendidikan Wilayah I Jakarta Selatan, Joko Sugiarto, saat dihubungi di Jakarta Minggu (18/10/2020).

Joko menyebutkan, para guru setiap hari memberikan pemahaman kepada siswanya akan pentingnya 3M, yakni memakai masker yang benar, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak fisik.

Kegiatan tersebut secara rutin dilaporkan kepada kepala sekolah dan sekolah melaporkannya ke Sudin Pendidikan sebagai bahan monitoring.

Baca juga: Polri Patroli Berjalan Kaki ke Rumah Warga, Sosialisasi 3M Cegah Penularan Covid-19

"Saya sering mendapat tautan untuk memberikan sambutan atau menyapa anak-anak yang melakukan BDR, di sana kita selalu ingatkan soal 3M," kata Joko.

Berita Rekomendasi

Menurut Joko, meski masuk dalam materi pembelajaran, tetapi pihaknya tidak memasukkannya dalam bobot penilaian siswa selama BDR.

Terpenting adalah para siswa dapat memahami pentingnya 3M.

Sehingga, menjadi kebiasaan baru yang dipatuhi. Untuk menguji pemahaman para siswa, terkadang guru juga meminta siswa membuat video pendek terkait penerapan 3M yang dibantu oleh orangtua siswa untuk mengawasi anak-anaknya.

Baca juga: Kemendikbud Manfaatkan Program Mengajar dari Rumah untuk Sosialisasi Gerakan 3M

"Materi 3M itu tidak bisa dinilai, dia cuci tangan kita tidak bisa melihat, tapi orangtua yang melihat dan menyampaikan ke gurunya," ujar Joko.

Joko menambahkan, dari video-video kreatif tentang 3M dari para siswa, dapat dilihat apakah mereka sudah memakai masker dengan benar, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak fisik ketika berada di luar rumah.


Selain itu, para guru juga menyampaikan kepada siswanya jika saat ini pembelajaran jarak jauh atau belajar di rumah (BDR) masih diberlakukan.

Hal ini dikarenakan situasi pandemi Covid-19 yang belum memungkinkan bagi para siswa belajar secara tatap muka di sekolah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas