Catatan Penanganan Covid-19 Selama 1 Bulan Terakhir, Kasus Aktif Turun 6,79 Persen
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo membeberkan catatan penanganan Covid-19 selama satu bulan terakhir.
Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo membeberkan catatan penanganan Covid-19 selama satu bulan terakhir.
Dirinya mengungkap ketersedian ruang Intensive Care Unit (ICU) di DKI Jakarta berada kisaran 62-64 persen.
"Yang mana pada tanggal 9 September ketika Gubernur DKI mengumumkan keterbatasan ruang ICU yaitu berada pada 83 persen," kata Doni Monardo dalam dialog di kanal Youtube BNPB, Rabu (21/10/2020).
Baca juga: Putus Penyebaran Covid-19, Gedung DPR Akan Disterilkan Dua Hari
Begitu juga dengan kasus aktif Covid-19, dikatakan Doni, mengalami penurunan.
Hal itu dicatat Doni pada rentang waktu 20 September sampai 21 Oktober.
"Sekitar 6,79 persen penurunan kasus aktif, sementata di tingkat global bukannya malah menurun justru mengalami peningkatan," kata Doni.
Sementara itu, untuk kesembuhan, Doni menyebut mengalami peningkatan yang signifikan. Pads 20 September, Doni mencatat persentase kesembuhan sebesar 72,5 persen.
Baca juga: Selain Andalkan 3M, 3W Jadi Cara Jitu Putus Penularan Covid-19
"20 Oktober pada angka 73,6 persen. Jadi ada peningkatan 7 persen lebih yang sembuh. Dan hari ini kesembuhan mendekati angka 300 ribu orang," kata Doni.
Kepala BNPB itu pun memgapresiasi catatan tersebut, dan tak lupa berterima kasih kepada para tenaga kesehatan yang telah bekerja keras dan mengabdikan seluruh waktu, tenaga, jiwa, dan raganya untuk kesembuhan pasien di rumah sakit.
"Kesembuhan ini adalah kerja keras semuanya, baik Pak Presiden, para menteri koordinator, dan menteri, kemudian para gubernur, bupati, dan walikota. Kita merasa cukup senang karena angka kesembuhan yang cukup tinggi," katanya.
Namun, Doni menyebut siapa pun tak boleh lengah dan kehilangan kewaspadaan.
Jika lengah, akan berdampak pada keadaan yang tak bisa dikendalikan.
Pencegahan virus corona menurut WHO