Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Vaksin Pfizer Diklaim Efektif Kurangi Gejala Covid-19, Bakal Masuk Indonesia? Ini Jawaban Satgas

Pfizer yang bekerjasama dengan BioNtech baru-baru ini, mengklaim telah menemukan vaksin Covid-19. Akankah vaksin ini masuk Indonesia?

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Vaksin Pfizer Diklaim Efektif Kurangi Gejala Covid-19, Bakal Masuk Indonesia? Ini Jawaban Satgas
DW
Perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech mengklaim kandidat vaksin covid 19 yang mereka uji 90 persen efektif bisa melawan virus corona. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, Pfizer yang bekerjasama dengan BioNtech baru-baru ini, mengklaim telah menemukan vaksin Covid-19. Akankah vaksin ini masuk Indonesia?

Vaksin itu juga disebut-sebut memiliki efektivitas hingga 90 persen mengurangi gejala Covid-19.

Terkait peluang masuk ke Indonesia, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyatakan bahwa pemerintah mempertimbangkan aspek pendukung kandidat vaksin Covid-19.

"Pada prinsipnya pemerintah Indonesia terbuka terhadap kandidat vaksin yang cocok dan efektif. Namun juga harus tetap mempertimbangkan aspek pendukung, aspek kandidat vaksin tersebut," kata Wiku saat memberi keterangan pers Perkembangan Penanganan Covid-19 dikanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (12/11/2020).

Baca juga: Menko PMK: Pemerintah Hanya Beri Vaksin Covid-19 Gratis untuk 60 Juta Orang

Baca juga: Komisi Eropa Setujui Kontrak dengan Aliansi BioNTech-Pfizer Pengadaan 300 Juta Dosis Vaksin

Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengingatkan pencegahan klaster baru saat libur panjang.
Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengingatkan pencegahan klaster baru saat libur panjang. (Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional)

Wiku menekankan, yang perlu diingat bahwa penanganan pandemi Covid-19, membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta, serta lembaga internasional.

Kolaborasi ini nantinya akan semakin meningkatkan efektifitas penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Berita Rekomendasi

Di samping itu itu masih menjawab pertanyaan media, Wiku mengatakan bahwa pemerintah mengikuti perkembangan uji klinis vaksin Covid-19 yang dilakukan berbagai negara.

Termasuk berbagai temuan seperti yang terjadi di Brazil baru-baru ini.

"Menjadi masukan dan evaluasi terhadap pengembangan vaksin yang dilakukan dalam negeri. Saat ini kandidat vaksin Covid-19 sedang dalam tahap uji klinis fase.

Vaksin, baru dapat digunakan setelah memperoleh lolos uji klinis fase 3 dan memperoleh emergency use of authorization dari Badan POM (Pemeriksa Obat dan Makanan," tegas Wiku.

Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriady dan Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto mengenakan masker dan pelindung wajah melambaikan tangan saat tiba di Puskesmas Garuda, Jalan Dadali, Kota Bandung, Selasa (25/8/2020). Ridwan Kamil bersama Kapolda Jawa Barat, Irjen Rudy Sufahriady dan Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto menjalani sejumlah tes kesehatan dan tes usap di Puskesmas Garuda sebagai tahapan yang harus dilakukan oleh relawan vaksin sebelum dilakukan penyuntikkan atau uji klinis tahap III Vaksin Sinovac Covid-19. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriady dan Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto mengenakan masker dan pelindung wajah melambaikan tangan saat tiba di Puskesmas Garuda, Jalan Dadali, Kota Bandung, Selasa (25/8/2020). Ridwan Kamil bersama Kapolda Jawa Barat, Irjen Rudy Sufahriady dan Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto menjalani sejumlah tes kesehatan dan tes usap di Puskesmas Garuda sebagai tahapan yang harus dilakukan oleh relawan vaksin sebelum dilakukan penyuntikkan atau uji klinis tahap III Vaksin Sinovac Covid-19. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Prinsip Keamanan

Masyarakat agar bersabar menunggu hadirnya vaksin Covid-19.

Karena, produksi vaksin membutuhkan waktu dan saat ini virus Sars-Cov2 sedang diteliti para ilmuwan dan menemukan strain virus yang baru dan belum diteliti sebelumnnya. Karenanya vaksin tergantung karakteristik virus.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas