Epidemiologi UI: Usulan Agar PSBB di Jakarta Dicabut Hanya Emosional
Sejumlah kalangan meminta agar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta untuk dicabut karena tak lagi efektif.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah kalangan meminta agar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta untuk dicabut karena tak lagi efektif.
Pasalnya, terdapat acara di kawasan Petamburan yang dibiarkan berlangsung meski mengumpulkan dan membuat kerumunan massa.
Salah satu yang mengkritisi adalah dokter sekaligus influencer dr Tirta Mandiri Hudhi.
Dia bahkan berencana akan menggelar konser amal, sebagai reaksi kekecewaan terhadap pemerintah yang memperbolehkan adanya kerumunan.
Pakar Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono pun memberikan tanggapannya.
Dihubungi Tribunnnews, Senin (16/11/2020) melalui pesan singkat, Pandu menilai desakan sejumlah kalangan untuk mencabut PSSB Transisi hanya usulan emosional.
"Itu hanya usul emosional," kata Pandu Riono.
Ia menambahkan, peryataan itu seharusnya dibarengi dengan data-data yang lengkap.
Selain itu, Pandu juga meminta kepada pemberi usulan itu membeberkan alasan secara keilmuan.
"Bukan usul berdasarkan data dan keilmuan," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, dokter sekaligus influencer dr. Tirta Mandiri Hudhi mengkritisi pemerintah dan pejabat yang dianggapnya membiarkan kegiatan dengan konsentrasi banyak massa.
Pada unggahan di instagram-nya Sabtu (14/11/2020), dokter lulusan UGM ini mengungkapkan kekesalannya, pasca digelarnya acara Maulid Ketua Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab.
Menurutnya, ia telah ditugasi dan rela tidak bertemu keluarga selama 8 bulan dari bulan Maret hingga November 2020, untuk melakukan edukasi 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).
Ia dan tim relawan juga telah berkeliling ke 17 kota di Indonesia dalam rangka penegakan aturan 3M tersebut.