1.500 Kader PKK Ikut Pembekalan Prosehat Kendali Covid-19
1.500 kader Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) menggelar pelatihan Kader PKK Prosehat Kendali Covid-19
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – 1.500 kader Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) menggelar pelatihan Kader PKK Prosehat Kendali Covid-19 di Sekretariat TP-PKK Pusat secara virtual, Kamis (26/11/2020).
Ribuan kader PKK yang mengikuti kegiatan itu merupakan kader terpilih yang ada di 17 provinsi dan 30 kabupaten/kota, baik daerah yang akan menyelenggarakan Pilkada maupun tidak.
Ketua Bidang IV TP PKK Pusat, Safriati Syafrizal mengatakan pembekalan ini diprioritaskan untuk para kader PKK yang berada di daerah dengan risiko tinggi penyebaran Covid-19.
“Kami mendorong terjadi perubahan perilaku sehat di masyarakat sesuai dengan standar protokol kesehatan,” kata Safriati dalam keterangannya, Kamis (26/11/2020).
Baca juga: Sama dengan Menkes Terawan, Satgas Juga Belum Bisa Pastikan Dimulainya Vaksinasi Covid-19
Tujuan pembekalan Kader PKK Prosehat Kendali Covid-19, agar menciptakan kader-kader PKK sebagai agen perubahan yang mampu memberikan contoh dan edukasi kepada masyarakat.
Kader PKK yang telah mendapatkan pembekalan diharapkan dapat melaksanakan tugas secara berkesinambungan dengan rencana program pembentukan kampung sehat PKK.
“Kader PKK akan mendapat pembekalan langsung dari satuan tugas bidang perubahan perilaku penanganan Covid-19,” katanya.
Baca juga: Satgas Sebut 97 Persen Cold Chain Berfungsi untuk Menyimpan Vaksin Covid-19
Safriati berharap para kader yang telah mendapat pembekalan dapat menjadi agent of change/agen perubahan penanganan Covid-19 di tengah masyarakat.
"Tentunya pada kegiatan ini juga akan dipilih peserta terbaik yang akan melanjutkan kerja sama pada pilot project program kampung sehat PKK,” katanya.
Menurut Safriati keberlanjutan pembekalan ini tentu saja akan sangat tergantung kepada tingkat partisipasi semua kader PKK yang ada di provinsi dan kabupaten/kota.
Selain itu, para kader yang telah dibekali akan dinilai aksi nyatanya di daerah masing-masing dengan beberapa kriteria penilaian.
"Pertama, jumlah masyarakat yang teredukasi yang akan dilengkapi dengan evidence /data dukungnya. Kedua, bagaimana bentuk kreativitas kampanye edukasi Prokes kepada masyarakat. Ketiga, bagaimana dokumentasi kampanye edukasi," ujarnya.
Diketahui pemerintah lewat Satgas Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M yakni memakai masker, rajin mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak.