Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dosisnya Diragukan, Vaksin Oxford dan AstraZeneca akan Diujicoba Lagi

CEO AstraZeneca Pascal Soriot mengatakan vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan AstraZeneca akan uji coba lagi.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Dosisnya Diragukan, Vaksin Oxford dan AstraZeneca akan Diujicoba Lagi
JOEL SAGET / AFP
Ilustrasi vaksin Covid-19 dari Universitas Oxford dan AstraZeneca, diambil pada 23 November 2020. 

Hal itu karena dosis yang lebih tinggi biasanya menghasilkan respons imun yang lebih kuat.

Namun kemudian diketahui bahwa suntikan setengah dosis telah salah diberikan kepada kelompok yang lebih muda dari 2.741 sukarelawan, mereka berusia antara 18 hingga 55 tahun.

Sementara dua dosis penuh diberikan pada sampel yang terdiri dari 8.895 orang.

Selanjutnya, dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu lalu, Universitas Oxford mengakui bahwa kesalahan produksi mengindikasikan beberapa botol tidak berisi dosis vaksin yang tepat.

Penanganan AstraZeneca terhadap situasi tersebut telah menuai banyak kritik, termasuk dari analis Investasi AS Geoffrey Porges di Bank SVB Leerink.

"Kami yakin bahwa produk ini tidak akan pernah mendapatkan lisensi di AS," tegas Porges.

Namun, kekhawatiran terkait kandidat vaksin itu pun akhirnya dikesampingkan pada hari Kamis kemarin oleh Profesor Kedokteran Oxford sekaligus Penasihat Ilmu Kehidupan pemerintah Inggris, Sir John Bell.

Berita Rekomendasi

"Kami tidak sedang memasak ini, saat kami melakukannya," kata John Bell.

Ia menyebut bahwa data yang berkaitan dengan uji coba vaksin AZD1222 akan diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet pada akhir pekan ini.

Perlu diketahui, kandidat vaksin yang dikembangkan AstraZeneca dan Oxford ini berlomba menjadi suntikan Covid-19 resmi pertama di dunia, bersaing dengan kandidat vaksin lainnya.

Seperti 'Sputnik V' dari Rusia, yang telah melaporkan efektivitas mencapai 95 persen dari hasil uji cobanya.

Lalu vaksin pabrikan AS, Moderna telah menunjukkan efektivitas mencapai 94,5 persen berdasar pada uji coba awal.

Kemudian upaya Pfizer dan BioNTech yang mengembangkan vaksin Pfizer serta telah menunjukkan efektivitas 95 persen melawan Covid-19.

Sumber: Russia Today

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas