Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penelitian Ahli Genetika Temukan Fakta Baru, Mutasi Virus Covid-19 Tak Percepat Penularan

Ahli genetika yang menerbitkan penelitian dalam Jurnal Nature Communications, pada Rabu (25/11/2020), mengatakan dari semua mutasi virus corona netral

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Penelitian Ahli Genetika Temukan Fakta Baru, Mutasi Virus Covid-19 Tak Percepat Penularan
pixabay
Ilustrasi virus Covid-19. Banyak yang belum tahu, penularan covid-19 lebih sering terjadi di rumah. 

TRIBUNNEWS.COM – Salah satu yang dikhawatirkan banyak ahli selama ini adalah adanya mutasi virus corona yang dapat menyebabkan pandemi semakin parah.

Namun, sebuah studi besar yang baru-baru ini yang dilakukan menggunakan 12.000 mutasi pada novel coronavirus menunjukkan, tak satu pun dari mutasi virus-virus itu mempengaruhi kemampuan virus dalam menginfeksi.

Mutasi virus tersebut diambil dari 46.000 sampel yang ada di 99 negara yang berbeda.

Para ahli genetika yang menerbitkan penelitian dalam Jurnal Nature Communications, pada Rabu (25/11/2020), mengatakan dari semua mutasi virus corona terlihat netral.

"Kami menemukan bahwa tidak ada mutasi SARS-CoV-2 berulang yang diuji, terkait dengan peningkatan penularan virus secara signifikan," kata Francois Balloux dari University College London dalam penelitian itu sebagaimana dikutip dari CNN , (25/11/2020).

Baca juga: Gara-gara Virus Corona, Warga Amerika Serikat Rayakan Thanksgiving Secara Berbeda Tahun Ini

Baca juga: Alex Noerdin Pertanyakan Efektifitas Vaksin Sinovac Terhadap Mutasi Virus Baru

Mereka menemukan mutasi virus corona tidak dapat menyebabkan virus mudah menular, seperti yang selama ini banyak diyakini para peneliti.

Menurutnya, mutasi yang disebut dengan D614G sebenarnya tak berpengaruh apa-apa.

Berita Rekomendasi

“Di sini kami menemukan sebaliknya bahwa D614G tidak terkait dengan peningkatan penularan virus secara signifikan,” tulis mereka.

Mereka menambahkan, D614G muncul pada awal pandemi dan saat ini mutasi tersebut telah banyak ditemukan secara global.

Balloux menilai mutasi hanyalah terlihat sebagai ‘penumpang gelap’ yang beruntung dengan garis keturunannya dibanding sebagai penyebab meningkatnya penularan.

Nantinya, kata dia, jika orang-orang mulai divasinasi maka virus corona juga mulai bermutasi karena adanya tekanan selektif pada virus.

Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona (https://www.freepik.com/)

Mutasi virus hal biasa
Mutasi virus adalah hal biasa yang terjadi pada banyak virus. Pada jenis virus RNA termasuk di dalamnya virus corona, mutasi virus corona lebih mudah terjadi dibanding jenis lain.

Proses mutasi dapat terjadi karena beberapa hal. Di antaranya akibat adanya kesalahan penyalinan sederhana pada tubuh virus saat mereka mereplikasi dirinya.

Meski demikian, dibandingkan jenis virus RNA lain, virus corona lebih jarang melakukan kesalahan replikasi karena memiliki proofreader bawaan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas