Mengenal Vaksin Sinovac Biotech, Vaksin Corona Pertama di Indonesia
Mengenal CoronaVac, vaksin corona (Covid-19) dari perusahaan biofarmasi asal China, Sinovac, yang telah tiba di Indonesia pada Minggu (6/12/2020).
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Vaksin corona (Covid-19) dari perusahaan biofarmasi asal China, Sinovac, telah tiba di Indonesia pada Minggu (6/12/2020).
Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 diangkut menggunakan Pesawat Garuda Boeing 737-300ER dan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, sekitar pukul 21.30 WIB.
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac tersebut telah diuji secara klinis di Kota Bandung sejak Agustus 2020.
“Hari ini pemerintah sudah menerima 1,2 juta dosis vaksin pencegah Covid-19."
"Vaksin ini buatan Sinovac yang kita uji secara klinis di Bandung sejak Agustus lalu,” kata Jokowi, Minggu, dikutip dari Presidenri.go.id.
Baca juga: Vaksin Corona Buatan Sinovac Tiba di Indonesia, Ini Tahapan sebelum Bisa Diberikan pada Masyarakat
Vaksin Sinovac Biotech
Vaksin corona (Covid-19) yang dikembangkan oleh Sinovac adalah CoronaVac (Sinovac Life Sciences, Beijing, China).
Dikutip dari The Lancet, CoronaVac merupakan kandidat vaksin yang tidak aktif terhadap Covid-19, dibuat dari sel ginjal monyet hijau Afrika (sel Vero) yang telah diinokulasi dengan SARS-CoV-2 (strain CN02).
Pada akhir masa inkubasi, virus dipanen, diinaktivasi dengan β-propiolakton, dipekatkan, dimurnikan, dan akhirnya diserap ke dalam aluminium hidroksida.
Baca juga: 1,2 Juta Dosis Vaksin Sinovac Disimpan di Cool Room Bio Farma dengan Suhu 2 Derajat
Baca juga: Menko Airlangga : Vaksin Bangun Rasa Aman dan Percaya Diri
Aluminium hidroksida kompleks kemudian diencerkan dalam natrium klorida, saline buffer fosfat, dan larutan air sebelum disterilkan dan disaring siap untuk injeksi.
Sementara, plasebo hanyalah larutan pengencer aluminium hidroksida tanpa virus.
Baik vaksin maupun plasebo disiapkan di fasilitas Good Manufacturing Practice dari Sinovac Life Sciences (Beijing, China) yang secara berkala diperiksa oleh komite Administrasi Produk Medis Nasional China.
Teknologi inaktivasi atau inactivated virus, dalam pembuatannya banyak menggunakan partikel virus yang dimatikan untuk dapat memicu sistem kekebalan tubuh terhadap virus tanpa menimbulkan respons penyakit yang serius.
Selain itu, vaksin inactivated virus juga memungkinkan vaksin lebih mudah disimpan di lemari es dengan standar suhu 2-8 derajat Celsius dan dapat bertahan hingga tiga tahun.
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac sejauh ini masih dalam fase tiga atau tahap terakhir uji klinis.
Dalam publikasi terakhir yang dipublikasikan di jurnal ilmiah The Lancet edisi 17 November 2020, baru melampirkan hasil dari fase I dan II.
Menurut laporan tersebut, Coronavac memicu respons kekebalan dengan cepat, meski penelitian yang dilakukan pada April hingga Mei tahun ini tidak memberikan presentase yang jelas terkait tingkat keberhasilan vaksin.
Penerbitan Izin Edar Vaksin Covid-19
Dikutip dari Kompas.com, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), DR Penny K Lukito MCP mengatakan bahwa izin edar vaksin ini baru bisa dikeluarkan pada minggu ketiga atau keempat bulan Januari 2021 mendatang.
"Kerjasama bersama (berbagai pihak terkait) untuk menuju ekspektasi kita ke depan adalah pemberian EUA pada minggu ke-3 atau ke-4 bulan Januari (2021)," kata Penny dalam konferensi pers terkait perkembangan uji klinik vaksin Covid-19, Kamis (19/11/2020).
Penny mengatakan, mengingat kebutuhan akan vaksin yang mendesak di masa pandemi ini, Badan POM memberikan fleksibilitas terkait penerbitan izin edar vaksin Covid-19 melalui simplifikasi prosedur dan persyaratan, tanpa mengabaikan aspek keselamatan manusia dan kualitas vaksin.
Dalam hal ini, izin dikeluarkan dalam bentuk perizinan penggunaan vaksin dalam kondisi darurat atau Emergency Use Authorization (EUA).
Baca juga: Analis: Vaksin Sinovac Dorong Sentimen Positif IHSG Hingga Menguatnya Rupiah
Baca juga: Sudah Tiba di Indonesia, Ini Fakta-fakta Mengenai Vaksin Sinovac, dari Kandungan hingga Hasil Riset
Sementara itu, syarat pemberian EUA adalah vaksin harus sudah memiliki data uji klinik fase 1 dan uji klinik fase 2 secara lengkap, serta data analisis interim uji klinik fase 3 untuk menunjukkan khasiat dan keamanan.
Prosedur EUA ini mengacu pada pedoman persetujuan emergensi dari WHO (WHO Emergency Listing), US Food and Drug Administration (EUA), dan European Medicines Agency/EMA (Conditional Approval).
Sebagai informasi tambahan, pemerintah juga tengah mengupayakan agar awal Januari 2021 mendatang, sebanyak 1,8 juta dosis vaksin lainnya bisa didatangkan.
Selain vaksin dalam bentuk jadi, pemerintah juga akan mendatangkan 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku pada Desember 2020 ini.
Sementara Januari 2021 mendatang, sebanyak 30 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku yang nantinya akan diproses lebih lanjut oleh Bio Farma selaku BUMN produsen vaksin.
“Kita amat bersyukur alhamdulillah vaksin sudah tersedia."
"Artinya, kita bisa mencegah meluasnya wabah Covid-19."
"Tapi, untuk memulai vaksinasi masih memerlukan tahapan-tahapan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),” ujar Jokowi, dikutip dari Presidenri.go.id.
Selain itu, ia juga mengingatkan jajaran terkait mengenai persiapan distribusi vaksin-vaksin tersebut ke daerah.
Hal-hal pendukung seperti peralatan, sumber daya manusia, hingga tata kelola vaksinasi sangat penting untuk segera disiapkan.
“Kita tahu telah disiapkan sejak beberapa bulan lalu lewat simulasi-simulasi di beberapa provinsi."
"Saya yakin, setelah diputuskan vaksinasi dimulai, semua sudah dalam keadaan siap,” jelasnya.
Namun, kondisi geografis Indonesia yang begitu besar dan terbentang luas tak memungkinkan bagi pemerintah untuk melakukan vaksinasi secara serempak.
Untuk itu, Jokowi mengajak seluruh pihak untuk tetap memantau dan mengikuti petunjuk serta informasi yang akan diberikan pemerintah.
“Terakhir, meski vaksin sudah ada, kita tetap harus disiplin menjalankan protokol kesehatan."
"Tetap disiplin dalam 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan)."
"Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkahi kita untuk bisa melewati ujian wabah ini,” ujar Jokowi.
(Tribunnews.com/Latifah)(Kompas.com/Ellyvon Pranita)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.