Tim Mitigasi IDI Mencatat 202 Dokter Meninggal Akibat Terpapar Covid-19
Tim mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memperbarui jumlah kematian dokter maupun tenaga kesehatan akibat terinfeksi Covid-19.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memperbarui jumlah kematian dokter maupun tenaga kesehatan akibat terinfeksi Covid-19.
Dari Maret hingga 15 Desember 2020, IDI mencatat ada 369 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat Covid-19.
Jumlah tersebut terdiri dari 202 dokter dan 15 dokter gigi, serta 142 perawat.
Para dokter yang meninggal terdiri dari 107 dokter umum (4 guru besar) dan 92 dokter spesialis (7 guru besar), serta 2 residen, dan 1 dalam verifikasi yang keseluruhannya berasal dari 24 IDI Wilayah (provinsi) dan 92 IDI Cabang (Kota/Kabupaten).
Baca juga: BREAKING NEWS Kasus Covid-19 Indonesia 15 Desember: Bertambah 6.120, Total Menjadi 629.429 Kasus
Tim Mitigasi PB IDI Dr Adib Khumaidi mengakaan kenaikan tingkat kematian dokter dan tenaga kesehatan tersebut merupakan dampak dari meningkatnya jumlah penderita Covid-19 baik yang dirawat maupun OTG (Orang Tanpa Gejala).
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang baru saja selesai juga menjadi potensi fluktuasi naiknya angka penularan Covid-19.
"Kami mengimbau masyarakat dan kepala daerah serta pendukungnya untuk menghindari proses aktifitas yang melibatkan berkerumunnya massa. Dan bagi setiap orang untuk memeriksakan kesehatannya apabila terdapat gejala, dan melakukan testing meskipun juga tanpa gejala," kata Adib dalam keterangannya, Selasa (15/12/2020).
Baca juga: Ibunda Nagita Positif Covid-19, Mama Rieta Sempat Foto Bareng Mama Amy, Sebut Besan Kesayangan
Tim Mitigasi IDI berharap para pemimpin daerah yang terpilih untuk memprioritaskan penanganan Pandemi Covid-19 dengan meningkatkan upaya preventif dan kemampuan layanan fasilitas kesehatan seraya melindungi para tenaga medis dan kesehatan.
Tim Mitigasi IDI juga mengimbau masyarakat agar melakukan perlindungan maksimal dengan menjalankan protokol kesehatan karena situasi penularan Covid-19 di Indonesia saat ini sudah tidak terkendali.
Tingginya lonjakan pasien Covid-19 serta angka kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan menjadi peringatan kepada semua untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan (3M).
Baca juga: Vaksinolog: Tidak Akan Ada Vaksinasi Covid-19 Sebelum Izin BPOM Keluar
"Dengan mengabaikan protokol kesehatan, maka Anda tidak hanya mengorbankan keselamatan diri sendiri namun juga keluarga dan orang terdekat termasuk orang di sekitar. Pandemi ini akan berlalu dengan kerjasama seluruh pihak," ungkap Adib.
Berikut data kematian Dokter dan tenaga kesehatan berdasarkan provinsi :
Jawa Timur 41 dokter, 2 dokter gigi, dan 40 perawat;