Per 25 Desember, Satgas Covid-19 Catat Penambahan 7.259 Kasus Positif, 6.329 Sembuh
Pada hari ini, sebanyak 6.324 pasien positif telah sembuh sehingga total jumlah kesembuhan 570.304.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengumumkan informasi terbaru seputar perkembangan terkini penanganan Covid-19 per Jumat, 25 Desember 2020.
Satgas mengaungkapkan terjadi penambahan kasus positif sebanyak 7.259 kasus, sehingga total kasus covid-19 yang terkonfirmasi di Indonesia mencapai 700.097, dengan kasus aktif 108.946.
Pada hari ini, sebanyak 6.324 pasien positif telah sembuh sehingga total jumlah kesembuhan 570.304.
Sedangkan total pasien yang meninggal dunia meningkat 258 kasus sehingga total pasien yang meninggal akibat covid-19 sejak pandemi merebak mencapai 20.589 kasus.
Baca juga: Soal Isu Varian Baru Covid-19, Menkes Budi Gunadi Akan Gandeng Ahli Mikrobiologi Kedokteran
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito pada konferensi pers Kamis (24/12/2020) menyoroti tren perkembangan kasus aktif yang menunjukkan tren yang memburuk.
Kenaikan kasus positif yang semakin lama semakin cepat salah satu faktor yang memperparah, menurutnya keterkaitan ketidakpatuhan terhadap protokol kesehatan dan masa libur panjang.
"Dapat disimpulkan, dalam setiap kenaikan kasus aktif selalu diiringi oleh kenaikan persentase daerah yang tidak patuh protokol kesehatan. Dan selalu berawal dari event libur panjang," ujar Wiku pada konferensi pers virtual, Kamis (24/12/2020)
Jubir Satgas mengatakan kenaikan tertinggi dalam waktu yang tersingkat, terjadi pada periode bulan November hingga Desember ini.
Kasus aktif meningkat dua kali lipat dari 54.804 kasus, menjadi 103.239 kasus hanya dalam waktu satu bulan.
Bahkan kenaikan kasus aktif ini dijelaskannya dibarengi dengan peningkatan testing yang lebih rendah dari sebelumnya yakni 40 persen.
Sedangkan persentase daerah yang tidak patuh protokol kesehatan juga meningkat 48,01 persen.
Menurut Wiku meskipun angka testing mingguan meningkat, tetapi tidak dibarengi dengan penurunan kasus aktif.
Padahal seharusnya meskipun testing meningkat, angka kasus aktif harus terus menurun.
“Hal ini menunjukkan, kondisi saat ini masih tingginya laju penularan sehingga masih banyak kasus baru yang ditemukan dari hasil pemeriksaan,” katanya.
Prof Wiku mengatakan situasi seperti ini menunjukkan bahwa masyarakat masih ceroboh sehingga mereka membahayakan diri sendiri dan orang lain di tengah pandemi yang belum berakhir ini.
Ia berharap momentum libur Natal dan Tahun Baru 2021 yang sedang berjalan ini, harus dapat dijadikan pembuktian bagi masyarakat untuk dapat berjalan dari pengalaman buruk yang sudah terjadi pada masa libur panjang sebelumnya.
Satu diantaranya dengan mendukung upaya pemerintah dalam menekan laju kasus dan menurunkan angka kasus aktif.
"Mari kita menjadi kelompok masyarakat yang berperan dalam menyelamatkan diri sendiri, dan orang terdekat yang kita cintai dengan memilih untuk tidak bepergian dan menghindari kerumunan," pesan Wiku.