Kasus Covid-19 Diprediksi Tembus Satu Juta Akhir Bulan Ini
Kasus positif yang kian tak terbendung ini merupakan efek kegiatan di bulan Desember lalu, seperti pilkada dan libur panjang.
Editor: Hendra Gunawan
Selain itu meningkatnya kasus Covid-19 dalam satu pekan terkahir juga mencatatkan kenaikan kasus selama 12 pekan berturut-turut.
"Pada minggu sebelumnya saya menyampaikan kasus harian 9.000-10.000 kasus adalah angka yang sangat tinggi namun ternyata di minggu ini kita mengalami penambahan angka harian mencapai 14 ribu kasus, hal ini tidak boleh dan tidak dapat ditoleransi," katanya.
Wiku mengatakan melonjaknya kasus Covid-19 secara nasional merupakan kontribusi dari kenaikan kasus yang terjadi si sejumlah wilayah.
Terdapat 5 provinsi yang mengalami kenaikan kasus tertinggi sehingga berpengaruh signifikan terhadap angka kasus positif secara nasional.
"Yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bali dan Sulawesi Selatan," tuturnya.
Kebutuhan Medis
Ketua Satgas Covid-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengatakan, tempat tidur penuh di rumah sakit maupun keterbatasan ventilator saat pandemi Covid-19 tak hanya terjadi di Indonesia.
Ia mengatakan, negara seperti Spanyol, Italia, Prancis, Belgia hingga Amerika Serikat mengalami hal serupa.
Meski demikian, pemerintah diharapkan dapat mempersiapkan kebutuhan medis secara berkala.
Hal itu disampaikan Zubairi dalam diskusi virtual, Selasa (19/1/2021).
"Keterbatasan rumah sakit tempat tidur, ventilator itu terjadi di mana-mana. Artinya kita memang harus antisipasi dari waktu ke waktu. Kita memang harus menyesuaikan dengan kondisi lapangan," ujar dia.
Tak hanya itu, Zubairi menuturkan tenaga medis dan kesehatan serta SDM pendukung kesehatan juga menjadi hal yang harus diperhatikan.
Dokter dan perawat, ujarnya, selama 10 bulan lebih pandemi merasakan kelelahan yang luar biasa, dimana angka kasus positif rata-rata akhir ini lebih dari 10ribu kasus per hari.
"Kita harus menyesuaikan menambahkan secara berkala. Juga jangan lupa harus ditambah Karena sekarang banyak dokter dan perawat mulai kecapean dan penularan menjadi lebih tinggi jadi kita harus antisipasi dari sekarang," ungkapnya. (Rina Ayu/Taufik Ismail)