Penerima Vaksin Covid-19 Alami Demam hingga Nyeri, Dokter: Reaksi Ini Wajar, Masuk Kategori Ringan
dr Fajri menyebut, reaksi setelah menerima vaksinasi bisa berbeda-beda pada tiap orang.
Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Masih ada masyarakat yang menolak program vaksinasi Covid-19 dari pemerintah.
Masyarakat masih meragukan dan menunjukkan ketakutan, khususnya terkait Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi, KIPI adalah semua kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi, menjadi perhatian, dan diduga berhubungan dengan imunisasi.
KIPI yang serius adalah setiap kejadian medis setelah imunisasi yang menyebabkan rawat inap, kecacatan, hingga kematian serta menimbulkan keresahan di masyarakat.
Baca juga: Atlet Indonesia Tanding ke Luar Negeri Syaratnya Harus Sudah Divaksin kata Marciano Norman
Baca juga: Pemerintah Diminta Prioritaskan Pesantren dalam Program Vaksinasi Covid-19
Sementara yang non serius, tidak menimbulkan risiko potensial pada kesehatan si penerima vaksin.
Dokter dan tim penanganan Covid-19, dr Muhammad Fajri Adda’I telah menerima vaksinasi Covid-19 dosis pertama.
Ia mengatakan, dirinya tidak merasakan reaksi yang aneh.
Menurutnya, memang masih ada yang meragukan dan mempertanyakan terkait vaksin dan KIPI.
dr Fajri menyebut, reaksi setelah vaksinasi bisa berbeda-beda pada tiap orang.
Namun, reaksi yang dirasakan oleh sejumlah penerima vaksin Covid-19 masih dalam kategori wajar.
“Teman nakes lain ada yang mengalami demam, nyeri, lemas, ada yang jadi merasa lapar terus, hingga ngantuk."
"Reaksi ini wajar dan masuk dalam kategori ringan. Kalaupun ada demam itu wajar sebagai suatu reaksi dalam pembentukan imunitas dalam tubuh,” jelasnya, dikutip dari Covid19.go.id, Rabu (20/1/2021).
Baca juga: Polisi Masih Dalami Motif Pelaku Penyebar Hoaks Kasdim Gresik Meninggal Usai Divaksin Covid-19
Baca juga: Cerita Nakes Usai Disuntik Vaksin, Ini Efek Yang Kebanyakan Mereka Rasakan
dr Fajri lalu berpesan agar tidak usah mendengarkan hoaks terkait vaksin Covid-19.
“Saya melihat sendiri laporan terkait vaksin ini untuk mendapatkan kajian ilmiahnya."