Menhub Budi Karya Sumadi Pesan 200 Unit GeNose C19 untuk Disebar di Sejumlah Stasiun Kereta
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sedang memesan alat pendeteksi covid-19, GeNose C19.
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bambang Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sedang memesan alat pendeteksi covid-19, GeNose C19.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya memesan sebanyak 200 unit GeNose C19.
Menurut Budi Karya, nantinya GeNose C19 akan disebar di sejumlah titik di stasiun Jawa hingga Sumatera.
"Alat pendeteksi ini sudah kita pesan 200 unit untuk 44 titik (stasiun) di Jawa dan Sumatera," jelas Budi Karya saat melakukan uji coba GeNose C19 di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Minggu (24/1/2021).
Baca juga: Thailand Batalkan Puluhan Perjalan Kereta Lokal untuk Cegah Penyebaran Covid-19
Kelebihan dari GeNose C19 menurut Budi karya, harga untuk sekali tes dipatok seharga Rp 20.000.
Jika dibandingkan dengan rapid antigen, harga tes GeNose jauh lebih murah.
Diketahui, harga rapid antigen di stasiun berkisar Rp 100.000.
"Kalau rapid antigen Rp100 ribu, itu kan mahal. Tapi kalau dengan ini Rp 20 ribu, atau mungkin nanti bisa menjadi 15 ribu," ucap Budi.
Baca juga: Ilmuwan Inggris Pertanyakan Peringatan PM Johnson Soal Klaim Varian Baru Covid-19 Lebih Mematikan
Tak hanya harganya yang murah, Budi Karya sangat menyukai GeNose lantaran teknologi ini merupakan karya anak bangsa.
Alat deteksi ini merupakan inovasi teknologi yang dikembangkan Universitas Gadjah Mada.
"Salah satunya kita ini kan mengkampanyekan, bangga produk buatan Indonesia yang sudah mendapatkan persetujuan dari instansi," ucap Budi.
Miliki Sensitivitas Hingga 92 Persen
Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan alat deteksi cepat Covid-19, GeNose, memiliki sensitivitas mendekati 100 persen.