Vaksin Moderna Diklaim Ampuh Melawan Varian Baru Virus Corona
Vaksin Covid-19 Moderna diklaim ampuh melawan varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Vaksin Covid-19 Moderna diklaim ampuh melawan varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.
Hal itu disampaikan para ilmuwan dari perusahaan farmasi Amerika Serikat (AS) Moerdena Inc seperti dilansir BBC, Selasa (26/1/2021).
Dalam riset awal menunjukkan antibodi yang dipicu vaksin dapat mengenali dan melawan varian baru Covid-19.
Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hal ini untuk orang-orang yang telah divaksinasi.
Varian baru ini telah menyebar dengan cepat di sejumlah negara.
Baca juga: Rantai Penularan Covid-19 di Desa Relatif Terkendali Berkat Kebijakan Jokowi Larang Warga Kota Mudik
Virus corona telah mengalami perubahan atau mutasi sehingga menginfeksi sel manusia lebih mudah daripada versi asli corona saat mulai pandemi.
Para ahli menilai varian virus corona baru di Inggris yang muncul pada September tahun lalu disebut 70 persen lebih mudah menular.
Baca juga: MUI: Ada 200an Ulama yang Meninggal karena Terpapar Covid-19
Sedangkan vaksin yang ada saat ini dirancang pada saat varian asli atau belum varian baru virus corona.
Tetapi para ilmuwan optimis vaksin Moderna masih mampu bekerja melawan varian yang baru.
Sudah ada beberapa hasil awal yang menunjukkan vaksin Pfizer mampu melindungi penggunanya terhadap varian baru Inggris.
Untuk studi Moderna, para peneliti melihat sampel darah yang diambil dari delapan orang yang telah menerima dua dosis vaksin Moderna yang direkomendasikan.
Baca juga: Wali Kota Minta Universitas Nagoya Jepang Buat Informasi Seputar Covid-19 dalam Bahasa Indonesia
Temuan ini belum ditinjau lebih detail, tetapi kekebalan dari vaksin mampu mengenali varian baru.
Selain itu, vaksin ini pun bisa menetralisir antibodi yang dibuat sistem kekebalan tubuh serta menghentikan virus memasuki sel.
Sampel darah yang terpapar pada varian baru tampaknya memiliki antibodi yang cukup untuk mencapai efek netralisasi, meskipun tidak sekuat varian Afrika Selatan.
Moderna saat ini sedang menguji apakah dengan memberikan suntikan ketiga akan bermanfaat.
Seperti ilmuwan lain, perusahaan juga sedang menyelidiki serta mendesain ulang vaksin untuk menjadi lebih baik dalam melawan varian baru.
Stephane Bancel, kepala eksekutif Moderna, mengatakan perusahaan percaya keberadaan vaksin penting dan harus lebih proaktif seiring berkembangnya virus.
Regulator Inggris telah menyetujui vaksin Moderna untuk dipakai dalam kondisi darurat.
Vaksin bekerja dengan cara yang sama dengan Pfizer yang sudah digunakan di Inggris.
Lebih dari 6,3 juta orang di Inggris telah menerima dosis pertama baik vaksin Pfizer atau AstraZeneca.(BBC)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.