BREAKING NEWS Update Corona 30 Januari, Pecah Rekor Tambah Kasus 14.518 Positif, Total 1.066.313
Hari ini, Sabtu (30/1/2021) tambahan kasus corona (Covid-19) di Indonesia pecah rekor lagi, bertambah 14.518 kasus positif.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Jumlah kasus virus corona atau Covid-19 di Indonesia masih bertambah setiap harinya.
Beberapa hari lalu, total kasus corona selama ini mencapai 1 juta.
Dikutip dari covid19.go.id, hingga Sabtu (30/1/2021), total sudah ada 1.066.313 kasus Covid-19 di Indonesia.
Kali ini, tambahan kasus positif pecah rekor lagi sebanyak 14.518 kasus.
Tiga hari sebelumnya, penambahan kasus sekitar 11-13 ribu.
Baca juga: Gubernur Banten Tidak Jadi Orang Pertama yang Disuntik Vaksin Covid-19
Baca juga: Indonesia Resmi Ajukan Pengadaan 108 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Gratis Lewat Jalur Multilateral GAVI
Kabar baiknya, pasien sembuh bertambah lebih banyak yakni, 10.242 orang.
Sehingga, total kesembuhan berjumlah 862.502 orang.
Adapun kasus kematian bertambah 210.
Lalu, jumlah kasus berujung kematian menjadi 29.728.
Pencegahan Covid-19 pada Level Individu maupun Masyarakat
Dikutip dari kemkes.go.id berikut cara pencegahan Covid-19 pada level individu dan masyarakat:
A. Pencegahan Level Individu
Terdapat beberapa prinsip yang perlu diikuti untuk membantu mencegah COVID-19, yaitu menjaga kebersihan diri/personal dan rumah dengan cara:
a. Mencuci tangan lebih sering menggunakan sabun dan air setidaknya 20 detik atau pembersih tangan berbasis alkohol (hand sanitizer), serta mandi atau mencuci muka jika memungkinkan, sesampainya rumah atau di tempat bekerja, setelah membersihkan kotoran hidung, batuk atau bersin dan ketika makan atau mengantarkan makanan.
b. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut menggunakan tangan yang belum dicuci.
c. Jangan berjabat tangan.
d. Hindari interaksi fisik dekat dengan orang yang memiliki gejala sakit.
e. Tutupi mulut saat batuk dan bersin menggunakan lengan atas bagian dalam atau memakai tisu lalu langsung buang tisu ke tempat sampah dan segera cuci tangan.
f. Segera mengganti baju/mandi sesampainya di rumah setelah bepergian.
g. Bersihkan dan berikan disinfektan secara berkala pada benda-benda yang sering disentuh dan pada permukaan rumah dan perabot (meja, kursi, dan lain-lain), gagang pintu, dan lain-lain.
Menkes : Hingga 29 Januari, Sudah 490 Ribu Nakes Divaksinasi
Diberitakan sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan hingga Jumat 29 Januari 2021, sebanyak 490 ribu tenaga kesehatan telah mengikuti vaksinasi Covid-19.
Ia berharap, vaksinasi pada nakes dan SDM kesehatan dapat menyentuh angka 500 ribu pada akhir bulan ini.
Sehingga, target 1,5 juta nakes yang divaksinasi pada Februari terealisasi.
Baca juga: Vaksinasi Massal 3.000 Nakes, Kemenkes Dapat Rekor MURI
"Sampai kemarin kita sudah berhasil melakukan vaksinasi kepada sekitar 490 ribu tenaga kesehatan. Jadi diharapkan sampai akhir bulan ini, bisa melakukan vaksinasi kepada 500 ribu orang," ungkapnya dalam webinar 'Vaksin Covid-19 untuk Indonesia Bangkit', Sabtu (30/1/2021).
"Target 1,5 juta tenaga kesehatan harus selesaikan Februari ini," sambung Budi.
Nantinya ungkap Budi, pascarampung vaksinasi Covid-19 untuk nakes dan SDM kesehatan.
Pada awal Maret 2021, tahapan vaksin untuk pelayanan publik termasuk TNI dan Polri mulai dilaksanakan.
"Sesudah tenaga kesehatan 1,5 juta diharapkan selesai kita akan masuk ke tenaga TNI dan Polri masuk di kategori pelayan publik mulai bulan awal Maret," ungkapnya.
Baca juga: Panglima TNI Turunkan 9.176 Vaksinator Bantu Program Vaksinasi Nasional
Dengan target yang lebih luas, tahapan untuk vaksinasi pelayan publik memerlukan waktu yang lebih lama.
Setelah selesai, barulah vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat umum dibuka sekitar akhir April atau awal Mei 2021.
"Vaksinasi pelayanan publik ini akan terus berjalan sampai beberapa bulan karena memang lokasinya tersebar di seluruh Indonesia 1 bulan atau 2 bulan sesudah layanan publik, diharapkan di akhir April kita sudah bisa mulai membuka terhadap seluruh penduduk Indonesia," jelas mantan wamen BUMN ini.
Pihaknya optimistis, target 12 bulan program vaksinasi Covid-19 dapat tercapai.
"Karena itu tadi karena kita dikejar secepat-cepatnya bisa menyuntik sebanyak-banyaknya vaksin. Kenapa? karena sampai sekarang kita belum tahu vaksin ini berapa lama bertahan karena memang belum selesai secara lengkap uji klinis tahap III-nya (semua vaksin). Sinovac belum selesai 100%," tutur Budi.
(Tribunnews.com/Shella/Endra/Rina Ayu)