Satgas Optimistis PPKM Berdampak Signifikan dalam Penanganan Covid-19
Prof Wiku Adisasmito mengajak masyarakat melihat analisis data dampak dari kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
"Data menunjukkan bahwa, intervensi pemerintah dalam menambah tempat tidur di ruang isolasi dan ruang ICU rumah sakit rujukan, cukup berhasil dalam menurunkan angka keterisian tempat tidur," Wiku menekankan.
Namun, bukan berarti hal ini menjadi alasan untuk berpuas diri. Karena melihat perkembangan kasus aktif harian belum menurun dan hanya menunjukkan pelandaian.
Kesimpulannya, dari analisis data PPKM, dampak yang dirasakan yaitu melandainya kasus aktif harian. Dan hal ini dinilai belum cukup menurunkan penularan di tengah-tengah masyarakat.
Untuk itu diharapkan PPKM yang masih berjalan hingga 2 Minggu kedepan dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan disiplin sehingga dapat menekan penularan-penularan.
Cara terbaik memastikannya, dengan pembatasan mobilitas dan penegakan kedisiplinan protokol kesehatan yang tegas.
Selanjutnya, melihat perkembangan kasus positif mingguan, penambahannya terus meningkat, tidak terkecuali selama PPKM.
Tetapi, secara mingguan kenaikannya lebih rendah dibandingkan sebelum PPKM, yakni sebelum PPKM sebesar 27,5 persen dan setelah PPKM kenaikannya menjadi 9,5 persen.
"Namun, seharusnya pembatasan kegiatan baru bisa dikatakan berhasil apabila mampu menurunkan angka kasus positif mingguan," tegasnya.
Wiku menyandingkan dengan data kepatuhan memakai masker, kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan selama PPKM.
Pada kepatuhan memakai masker, jumlah kabupaten/kota menurun pada masa awal PPKM. Yaitu dari 263 kabupaten/kota menjadi 250 kabupaten/kota atau sebesar 5,2 persen.
Namun, pada minggu kedua PPKM angka ini bertahan sehingga tidak ada penurunan lebih lanjut.
Hasil berbeda pada kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Sebelum PPKM Januari, jumlah kabupaten/kota meningkat dari 250 menjadi 258 kabupaten/kota atau naik 3,2 persen. Meski demikian sempat mengalami penurunan pada minggu pertama PPKM, namun kembali meningkat bahkan lebih besar mencapai 15 kabupaten/kota atau sebesar 6,2 persen.
Untuk bisa berhasil, peningkatan ini harus tinggi dan konsisten.
"Terlihat dalam 2 minggu ini (PPKM), memang ada perubahan namun belum dapat dikatakan berhasil. Namun kami optimis PPKM akan berdampak signifikan lagi pada perkembangan kasus positif serta kepatuhan protokol kesehatan apabila terus dilakukan secara disiplin oleh seluruh lapisan masyarakat," pungkas Wiku.