Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Epidemiolog Sebut Covid-19 Tidak Bisa Berkembang Biak Pada Makanan Beku

China memiliki teori bahwa virus ini ditularkan melalui makanan beku (frozen food) yang bisa saja masuk dari negara lain. Epidemiolog sebut tak mungki

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Epidemiolog Sebut Covid-19 Tidak Bisa Berkembang Biak Pada Makanan Beku
net
makanan beku ok 

"Dan yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah data menunjukkan bahwa paparan di makanan beku ini banyaknya terjadi di China. Sedangkan Taiwan, ataupun Korea, Jepang, atau Hong Kong itu tidak mendapatkan atau menemukan hal itu," kata Dicky.

Ia justru menilai virus yang ada dalam makanan beku itu sebelumnya ditularkan oleh orang yang mengemas produk tersebut, baik saat produk itu masuk ke China maupun saat pengiriman dari negara lain.

"Sehingga pertanyaan berikutnya adalah ini seperti telur dan ayam, apakah ketika mengemas itu di China memang banyak yang tidak terdeteksi, atau dari orang yang mengirimnya juga ada tidak terdeteksi, negara pengirimnya, sehingga itu mengkontaminasi makanan beku itu," jelas Dicky.

Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman
Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman (Tangkapan Layar YouTube Kompas TV)

Namun jika virus itu dinyatakan berasal dari makanan beku, ia menilai bahwa kemungkinannya sangat kecil.

"Tapi bahwa dari situ terus terinfeksi, saya kira kecil sekali kemungkinannya, amat sangat kecil," papar Dicky.

Lebih lanjut ia memaparkan bahwa hal yang mungkin saja bisa terjadi dan dianggap masuk akal adalah makanan beku itu terpapar Covid-19 karena ada petugas kemas kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) yang menularkannya secara tidak sengaja.

"Yang bisa terjadi adalah makanan beku itu terdeteksi karena ada pegawai yang memang terinfeksi, tidak bergejala, bersin di situ, menulari temannya. Nah paparannya menempa makanan beku itu, nah itu yang lebih logis menurut saya," pungkas Dicky

Berita Rekomendasi

Investigasi WHO, Virus Corona Bukan karena Kebocoran Laboratorium di Wuhan

Anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal-usul virus corona Covid-19, mengenakan alat pelindung terlihat selama kunjungan mereka ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Hewan Hubei di Wuhan, Provinsi Hubei tengah China pada 2 Februari 2021 .
Anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal-usul virus corona Covid-19, mengenakan alat pelindung terlihat selama kunjungan mereka ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Hewan Hubei di Wuhan, Provinsi Hubei tengah China pada 2 Februari 2021 . (Hector RETAMAL / AFP)

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa 'sangat tidak mungkin' virus corona (Covid-19) tersebar melalui kebocoran di laboratorium Institut Virologi Wuhan, China.

Ini merupakan temuan utama dari investigasi yang dilakukan WHO selama dua pekan di China, untuk mencoba memecahkan misteri asal usul pandemi Covid-19.

Dikutip dari laman Fortune.com, Senin (15/2/2021), kesimpulan yang diumumkan oleh pejabat WHO dalam konferensi pers pada Selasa lalu, semuanya mengesampingkan teori yang disampaikan beberapa pejabat AS, bahwa Covid-19 bocor secara sengaja maupun tidak disengaja dari laboratorium di Wuhan.

Sebaliknya, para Ahli dari WHO ini mengatakan bahwa kemungkinan besar kemunculan Covid-19 bermula dari kelelawar dan ditularkan ke manusia melalui hewan lain, seperti cerpelai.

Ketua tim investigasi dari WHO Peter Ben Embarek mengatakan dalam konferensi pers tersebut, terkait kemungkinan adanya penularan melalui hewan ke manusia.

"Spesies inang perantara adalah jalur yang paling mungkin," kata Embarek.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas